(IslamToday ID) – Juru Bicara Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) Sulfikar Amir menilai solusi untuk pemerataan dengan memindahkan ibukota ke Kalimantan Timur (Kaltim) tidaklah menyelesaikan masalah.
“Sayangnya solusi yang ditawarkan atau solusi yang sedang dikerjakan itu tidak akan menyelesaikan masalah yang sangat fundamental yaitu regional disparitas atau ketimpangan wilayah di seluruh Indonesia,” kata Sulfikar dikutip dari channel YouTube TVOne, Senin (27/11/2023).
Menurutnya, seluruh sumber daya yang sekarang digunakan oleh pemerintah pusat untuk membangun satu kota yakni IKN Nusantara, tidak akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara merata di seluruh Indonesia.
“Ini hanya menciptakan ketimpangan baru ketika ada ratusan triliun digunakan untuk membangun satu kota yang baru sama sekali, sementara kota-kota lain itu tidak terbangun dengan baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sulfikar menegaskan sebenarnya pemerataan pembangunan itu bisa dilakukan tanpa harus melakukan pemindahan ibukota dan menggunakan instrumen lain sebagai gantinya.
“Jadi ada beberapa instrumen yang bisa dilakukan misalnya instrumen fiskal, lalu kemudian pemerataan infrastruktur, pemerataan sumber daya manusia,” ujarnya.
Sulfikar juga menjelaskan upaya lain seperti melakukan penguatan desentralisasi sehingga daerah-daerah itu memiliki otoritas yang cukup untuk melakukan pembangunan ekonomi dan mendorong pertumbuhan.
Sebelumnya, isu soal pemindahan ibukota ini mencuat setelah disampaikan oleh capres Anies Baswedan dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah pada Rabu (22/11/2023) lalu di UMS Solo.
Anies mengatakan tujuan pemerintah dalam pemerataan dengan membangun IKN adalah upaya tidak tepat. “Kalau mau memeratakan Indonesia, maka bangun kota kecil menjadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh Indonesia,” ujarnya.
“Bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan. Karena membangun satu kota di tengah hutan itu sesungguhnya menimbulkan ketimpangan yang baru,” lanjut Anies. [wip]