(IslamToday ID) – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu melontarkan kritikan menohok kepada Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Ia mengaku sangat kecewa terhadap perubahan mantan Wakil Ketua DPR itu yang kini telah menjadi pemuja dinasti.
Alasannya, katanya, Fahri mengajak rakyat untuk mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 ini. Selain itu, Fahri juga melontarkan kritikan-kritikan pedas kepada pasangan capres dan cawapres lainnya.
Ia menilai Fahri semakin rajin mencekoki rakyat dengan pembenaran atas sikapnya yang kini jadi pemuja dinasti.
“Bung Fahri Hamzah makin rajin mencekoki rakyat dengan pembenaran dirinya dari anti NEPOTISME menjadi pemuja DINASTI. Itu bukan masalah persepsi tapi masalah perubahan mental IDEALISME menjadi mental JONGOSISME. Mohon maaf kalau terkesan kasar. Itu tanda saya kecewa atas perubahan diri Anda,” kata Said Didu melalui akun X @msaid_didu dikutip Selasa (26/12/2023).
Seperti diketahui sebelumnya, Fahri Hamzah mengajak masyarakat untuk kompak memilih Prabowo-Gibran untuk menjadi presiden dan wakil presiden selanjutnya.
“Saya ajak semua aklamasi pilih #PrabowoGibran2024 karena toh yang lain tidak ada juga alasan yang kuat dan mendasar. Kalau mereka sekedar obat kecewa, sayang sekali. Jangan pertaruhkan masa depan. Kali ini kita kompak menatap #IndonesiaEmas2045. Ini giliran Indonesia!” tulisnya melalui akun X @Fahrihamzah.
Ia melontarkan kritikan pedas pada pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN). Katanya, kubu AMIN mengusung konsep perubahan, tapi nyatanya masih menjadi bagian dari kekuasaan.
“Konsep awalnya salah. Jadi rakyat tidak mungkin memilih yang sejak awal salah konsep. Bahkan kesalahan konsep dipertahankan sampai sekarang,” kata Fahri.
“Yang pertama bilang perubahan atau oposisi, tapi masih aja nyambi jadi penguasa. Ya salah, itu kontradiksi. Ini ganjil, rakyat gak bisa!” tambahnya.
Selanjutnya, Fahri juga mengkritik kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 3, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Pasalnya, kubu Ganjar menghabiskan waktu sembilan tahun memuji pemerintahan Jokowi dan menyatakan ingin melanjutkan pembangunan.
Begitu pula dengan Mahfud yang menjadi menteri Jokowi selama empat tahun. Tapi sekarang, kubu paslon ini justru berbalik menyerang Jokowi.
“Denger baik-baik deh. Yang ketiga juga aneh, sembilan tahun memuji dan mau melanjutkan. Diujung ngomel-ngomel. Capresnya jadi bingung mau ngapain? Dia juga dari awal disuruh-suruh aja kok,” ungkap Fahri dikutip dari RMOL.
“Lah cawapres-nya menteri yang empat tahun puji-puji bosnya ke mana-mana. Terus sekarang masih ngomel? Kan rakyat bingung!” lanjutnya.
Melihat kekurangan paslon nomor 1 dan 3, Fahri pun yakin rakyat akan memilih Prabowo- Gibran. “Ini serius, Makanya rakyat akan ke yang no 2 #PrabowoGibran2024 karena terlalu kuat argumennya,” kata Fahri.
“Ini alasan sekali putaran, sebab rakyat mustahil milih pemimpin negara yg konsep awalnya sampai sekarang membingungkan. Rakyat perlu kemantapan sebagai jaminan masa depannya. Gitu!” lanjutnya. [wip]