(IslamToday ID) – Suhada, orang tua Faiz Ahmad Syukur, salah satu korban tragedi KM 50 mengaku bersyukur saat capres nomor 1, Anies Baswedan mengangkat kembali kasus itu saat debat capres beberapa waktu lalu.
“Kami bersyukur ketika kemarin Pak Anies angkat peristiwa KM 50 ini lagi,” kata Suhada dikutip dari YouTube Bambang Widjojanto, Kamis (4/1/2024).
Dengan diangkatnya kembali kasus yang menewaskan sang anak beserta lima sahabatnya, Suhada menilai bahwa bangsa ini masih memiliki keadilan.
“Kami bersyukur karena masih ada yang waras. Bangsa ini, anak bangsa ini masih ada yang waras, masih bisa melihat dengan jernih. Peristiwa ini bukan peristiwa yang patut dilupakan atau tidak perlu ditindaklanjuti. Peristiwa ini merupakan peristiwa besar bagi bangsa ini. Harus menjadi catatan sejarah ke depan bahwa bangsa ini yang masih memiliki rasa keadilan,” jelasnya.
Suhada merasa meski pengusutan dan proses persidangan bagi pelaku pembunuhan di KM 50 telah selesai, namun dirinya menganggap hanya sebagai formalitas.
“Saya belum melihat ada persidangan, yang ada dagelan. Peristiwa kasus KM 50 ini tidak bisa diselesaikan atau tidak bisa dilihat hanya dari tanggal 7 Desember saja,” katanya.
“Tapi dari rentetan peristiwa panjang sampai terjadinya kejadian kasus KM 50 ini pada 7 Desember 2020 dan sampai pada pembubaran FPI, dan dari pemenjaraan Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab,” lanjutnya.
Tidak sampai di situ, Suhada juga memandang perlunya pencatatan sejarah berdirinya FPI hingga yang dilakukan Habieb Rizieq terhadap para pelaku penistaan agama sebagai rangkaian dari peristiwa tersebut. “Itu juga perlu dicatat sebagai latar belakang,” ujarnya.
Menurut Suhada, apabila kasus KM 50 hanya dilihat dari kasus penculikan, pembantaian, penyergapan, dan penyiksaan terhadap enam pemuda pengawal Habib Rizieq. Dan berakhir dengan pengadilan terhadap para pelaku, kasus tersebut tidak dapat dilihat secara jernih.
Pada akhirnya, lanjut Suhada, akan ada target yang akan dicapai dari serangkaian peristiwa tersebut. “Dan target tertentu. Ini salah satu cara untuk meraih targetnya. Bagaimana caranya FPI dihancurkan, FPI diteror, akhirnya kriminalisasi Habib Rizieq-nya. Dibubarkan,” tutupnya. [ran]