(IslamToday ID) – Juru bicara Timnas AMIN Mardani Ali Sera mengatakan perlunya mengedukasi masyarakat mengenai bantuan sosial (bansos) agar tidak menjadi alat politik bagi presiden untuk menggiring masyarakat agar memilih calon presiden (capres) tertentu.
“(Bansos) Dananya dari APBN. Mestinya rakyat tidak dibodohi, rakyat diberikan transparansi yang jelas bahwa bansos yang mereka terima memang hak mereka. Itu dananya dari rakyat, untuk rakyat, dan pemerintah melakukan administrasi untuk siapa yang berhak dan seberapa besar berhak dapatnya,” kata Mardani dikutip dari YouTube Kompas TV Sukabumi, Selasa (9/1/2024).
Sehingga, ia dengan tegas mengatakan ada banyak peluang politisasi yang terjadi melalui pemberian bansos.
Lebih lanjut dosen Universitas Mercu Buana ini mengatakan pemberian bansos bukan sesuatu yang salah karena merupakan keputusan politik, namun harus dibedakan antara politik negara dan politik partisan.
“Di pemilu sekarang ini politik negara sedang diperebutkan. Siapa yang mendapat mandat maka dia akan menjalankan politik negara. Karena itu politik partisan mestinya betul-betul dihilangkan. Misalkan tidak perlu ada lagi (bansos bertuliskan) bantuan presiden. Ini haknya rakyat,” jelasnya.
Mardani lantas mencontohkan bagaimana seharusnya presiden mengedukasi masyarakat dengan tujuan memberikan pengertian kepada masyarakat mengenai bansos.
“’Wahai rakyatku walaupun pemilu kalian akan tetap dijamin mendapatkan BLT, akan tetap mendapatkan bantuan makan non tunai. Dan itu bukan uang saya, bukan uang anak saya, bukan uang salah satu capres. Itu uang negara’. Itu elegan, itu guru bangsa. Itu kepala negara yang baik,” jelas Mardani.
Ia lantas mengimbau kepada masyarakat, “Jadi jangan pilih yang menggunakan politisasi.”
Sebelumnya, Menteri Perdangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa segala jenis bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat merupakan kebaikan dari Presiden Jokowi. Agar program ini terus berlanjut maka masyarakat diminta untuk memilih paslon capres-cawapres nomor dua Prabowo-Gibran. [ran]