(IslamToday ID) – Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah menilai solusi yang ditawarkan oleh ketiga calon presiden (capres) dalam mengatasi konflik di Laut China Selatan pada debat ketiga, Ahad (7/1/2024), kurang mendalam dan tidak komprehensif.
Seperti diketahui, pada debat ketiga itu mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Solusi yang ditawarkan Ganjar Pranowo untuk mengatasi konflik Laut China Selatan adalah mendorong kesepakatan sementara, menekankan posisi Indonesia, dan mengoptimalkan peran aparat untuk berpatroli.
Sedangkan Anies Baswedan memandang konflik Laut China Selatan seharusnya dapat diselesaikan melalui kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN. Sementara, Prabowo Subianto menekankan perlunya memperkuat pertahanan Indonesia dan memanfaatkan sejumlah platform untuk berpatroli.
“Kesepakatan sementara (yang ditawarkan Ganjar) seperti apa? Apakah meningkatkan level kerja sama militer di dalam ASEAN atau untuk sementara waktu mengizinkan kerja sama baru dengan luar ASEAN? Ini kan harus jelas,” kata Rezasyah dikutip dari Antara, Rabu (10/1/2024).
Ia yang juga dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran itu mengatakan solusi yang ditawarkan Anies juga tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana blok Asia Tenggara itu dapat memperkuat kerja sama pertahanannya.
ASEAN saat ini telah memiliki sejumlah forum pertahanan yang dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kerja sama tersebut. [wip]