(IslamToday ID) – DPRD Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) menilai kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menurun di masa kampanye Pemilu 2024 yang dimulai 28 November 2023 lalu.
Penilaian tersebut disampaikan oleh Fraksi PDIP dan Fraksi PKS lantaran Walikota Solo yang juga cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka sering cuti untuk kampanye di berbagai daerah.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Solo, YF Sukasno menganggap Pemkot Solo saat ini tidak berjalan efektif karena Gibran sering absen. Ia mengakui beberapa tugas walikota bisa didelegasikan kepada wakilnya atau sekretaris daerah.
“Tapi biar bagaimanapun, di eksekutif itu yang namanya kepala daerah sangat penting,” kata Sukasno dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (17/1/2023).
Ia menyebutkan sejumlah peraturan daerah (Perda) yang belum bisa berjalan dengan efektif. Di antaranya Perda tentang Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), ketenagakerjaan, dan pajak-retribusi.
“Perda-perda ini operasionalnya harus memakai Perwali. Dan sampai sekarang Perwalinya belum ada,” kata Sukasno.
Molornya Perwali tersebut, lanjutnya, berbuntut pada Pemkot Solo yang tidak bisa berfungsi optimal. Pasalnya, organisasi perangkat daerah (OPD) tidak bisa bekerja tanpa landasan Perda yang memadai.
“OPD itu kan bekerja berdasarkan Perda. Kalau Perdanya belum lengkap, bagaimana?” katanya.
Anggota Badan Pembentukan Perda (Bapemperda) DPRD Solo itu membeberkan sejumlah OPD sebenarnya sudah menyelesaikan rancangan Perwali yang dimaksud. Hanya saja, rancangan tersebut belum mendapat persetujuan dari Gibran.
“Enggak mungkin langsung ditandatangani. Kan dipaparkan dulu. Mana yang kurang, mana yang diperbaiki, kan begitu. Kalau walikotanya enggak ada, pasti enggak bisa paparan to,” kata Sukasno.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Sugeng Riyanto. Anggota Fraksi PKS itu mengungkit kembali pernyataan Gibran sebelum menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
“Sebelum jadi cawapres beliau sering sampaikan bahwa PR Solo masih banyak, harus mencurahkan segala energi untuk menyelesaikan PR itu,” kata Sugeng.
Menurutnya, Kota Solo dengan segala dinamikanya butuh perhatian penuh dari walikotanya. Ia tak yakin Gibran bisa memimpin Kota Solo dengan baik selama masa kampanye.
“Meskipun beliau punya anak buah, wakil, Sekda, dan OPD, tapi dalam konteks terpilih sebagai walikota, beliau harus memimpin segenap jiwa dan raga,” katanya.
“Sudah nggak bisa optimal seperti awal karena perhatiannya tidak lagi di Solo,” lanjut Sugeng.
Pembelaan Dari Gerindra
Dihubungi terpisah, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Solo, Ardianto Kuswinarno menampik jika kinerja Gibran disebut menurun. Ia menilai kinerja Gibran tetap baik meski sering mengajukan cuti kampanye.
“Kalau menilai kinerja jangan dipotong-potong. Mas Wali itu walaupun cuti menurut kami kinerjanya cukup bagus. Tidak ada kendala apa-apa,” katanya.
Ardianto menilai tidak ada Perda yang terhambat karena tidak ada Perwali sebagai kendala berarti. Menurutnya, penyusunan Perwali hanya soal komunikasi.
“Kalau itu kan tinggal komunikasi. Bukan masalah keterlambatan. Ketua DPRD seharusnya komunikasikan dulu dengan Mas Wali. Mas Wali cutinya kan hanya di hari-hari tertentu saja,” kata Ardianto. [wip]