(IslamToday ID) – Analis komunikasi politik Dedi Kurnia Syah menyebut ada tekanan politik terkait penurunan videotron capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Meski demikian, Dedi juga melihat adanya keuntungan dari insiden ini.
“Dari sisi politik terkait adanya tekanan-tekanan bisa dimaknai sebagai represif. Yang melakukan sikap-sikap represif itu jelas adalah kekuasaan,” kata Dedi dikutip dari YouTube Medcom.id, Rabu (17/1/2024).
“Ada kemungkinan kekuatan di luar urus-urusan bisnis, dalam hal ini adalah kekuasaan salah satunya. Yang jadi masalah adalah ketika ini dipropagandakan secara masif bahwa Anies Baswedan dihalang-halangi dalam melakukan promosi dengan wacana bahwa itu inisiatif dari publik,” sambungnya
Meski demikian, Dedi menilai tetap ada keuntungan bagi Anies. “Pasti menguntungkan bagi Anies kalau mereka mampu melakukan resonansi atau menggaungkan isu yang sekarang ini sebagai isu yang benar-benar tekanan dari pihak tertentu, apakah dari faktor rivalitas atau lainnya,” paparnya.
Namun, ketidakjelasan pelaku penurunan paksa ini juga dapat berpengaruh terhadap kubu lawan. Akan ada saling curiga antar satu dan lainnya.
“Ketidakjelasan ini juga akan menyasar rivalitas. Yang jadi masalah apabila ada tiga kontestan belum tentu dua lainnya sebagai tokoh tertuduh. Yang dijadikan tertuduh adalah rival yang paling kuat atau rival yang mungkin dihadapkan oleh publik itu, dihadapkan head to head-nya Anies Baswedan. Besar kemungkinannya dari kubu Prabowo Subianto,” terangnya.
Tuduhan yang mengarah kepada kubu paslon nomor 2, kata Dedi, bukan tanpa sebab. Pasalnya sejauh ini dalam debat Prabowo sering bersitegang dengan Anies.
“Dalam debat, kampanye, bahkan statement Prabowo Subianto itu lebih banyak yang menyerang Anies dibanding menyerang Ganjar. Jadi wacana di publik anggapannya ini adalah pertarungan di antara mereka berdua,” jelasnya.
Bagi Anies, Dedi melihat akan muncul kelompok yang simpatik dan memberikan dukungan terhadapnya. Pada initinya insiden penurunan videotron Anies tetap dapat menguntungkan apabila dapat dimanfaatkan secara jeli oleh tim kampanye paslon nomor urut 1.
“Secara politik menguntungkan kalau memang berhasil melakukan penggaungan dari apa yang terjadi sekarang,” pungkasnya.
Sebagai informasi, ada dua videotron Anies Baswedan yang dilengkapi dengan animasi Korea diturunkan sebelum masa pemasangan selesai. Videotron yang didesain secara kolaboratif antara Anies Bubble dan Olppaemi Project itu mulanya terpasang di depan Grand Metropolitan Mal Bekasi dan Graha Mandiri Jakarta. [ran]