(IslamToday ID) – Pengamat politik Jerry Sumampouw menduga kasus ASN yang mendukung salah satu paslon marak beredar di media sosial tidak hanya terjadi di satu daerah, tetapi terjadi di banyak daerah di Indonesia. Ia menilai tindakan viralnya dukungan tersebut memang sengaja dilakukan.
“Ini kayak fenomena gunung es, sudah pasti kasusnya sudah banyak di daerah. Cuma mungkin ada aparat-aparat birokrasi ini yang agak norak mau terang-terangan, tetapi ada juga yang secara sembunyi-sembunyi dan ada yang tidak mau melakukan rekaman sama sekali,” kata Jerry dikutip dari YouTube METRO TV, Rabu (17/1/2024).
“Kalau yang kasus di Batu Bara (kabupaten) kayaknya itu direkam sendiri oleh mereka lalu diviralkan lewat media sosial atau lewat WA lalu bocor ke publik. Jadi modelnya ada tiga, sengaja, sembunyi-sembunyi melakukan rekaman, dan tidak melakukan rekaman sama sekali,” paparnya.
Kalau melihat pola ini, lanjutnya, merupakan pola yang disengaja dan mobilisasi ini memang nyata. Pihaknya mengaku banyak mendapatkan info mengenai hal tersebut. Meski demikian dari pemerintah tidak ada tindakan tegas secara nyata.
“Tidak ada sikap pemerintah katakanlah Presiden Jokowi, Istana yang lebih tegas. Memang tadi sudah dibantah (oleh Stafsus Presiden) tapi jangan sekedar dibantah. Memang ada clue Jokowi bilang ada kenaikan-kenaikan dan lain-lain. Ini digunakan oleh pejabat daerah untuk memfollow-up mobilisasi dalam bentuk nyata janji kepada masyarakat,” paparnya.
Dirinya meminta presiden menindak tegas pejabat daerah agar hal-hal serupa tidak menyebar di daerah lain.
“Karena sudah ada gejala seperti ini presiden harus punya komitmen melarang dan menindak karena ini by design kalau melihat yang terjadi di tentara, kepolisian, kejaksaan, aparat birokrasi. Ini masif,” ucapnya.
“Jadi maksud saya Istana tidak boleh hanya mengatakan tidak ada (keberpihakan ASN). Ini harus punya sikap karena omongan presiden dipolitisasi untuk kepentingan pemenangan salah satu paslon. Anaknya ada di situ. Kalau ini bukan desain selain ada bantahan juga harus ada sikap,” tutupnya. [ran]