(IslamToday ID) – Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan mundurnya Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dari posisi Komisaris Utama (Komut) Pertamina karena tunduk pada garis partai ketimbang presiden.
Salah satu yang jadi pertimbangan mundurnya Ahok adalah banyaknya kampus yang mulai bersuara menyikapi keadaan Indonesia hari ini.
“Beliau mundur tidak ada perintah dari Ibu Mega. Ibu Mega bahkan mengatakan menteri tidak perlu mundur karena dianggap tugas pelayanan kepada rakyat lebih utama,” kata Pangi dikutip dari YouTube Liputan6, Sabtu (3/2/2024).
“Banyaknya persoalan yang disuarakan oleh kampus hari ini, oleh akademisi, rektor, soal terjadinya dugaan praktik penyalahgunaan kekuasaan, juga praktik perilaku menyimpang dalam konteks pranata tata pemerintahan atau kapasitas presiden sebagai kepala negara atau presiden sebagai kepala pemerintahan,” paparnya.
Panggilan kebangsaan itulah yang disebut Pangi sebagai latar belakang bagi Ahok untuk mundur dari jabatannya.
“Kita tahu jabatan yang prestisius (tapi) Pak Ahok saya lihat lebih memilih ideologi untuk mundur sesuai arahan dirinya sendiri, tidak ada perintah dari partai,” sambung Pangi.
Dengan mundurnya Mahfud MD sebagai Menko Polhukam dan Ahok sebagai dikatakan Pangi juga dapat memancing pihak-pihak lain untuk ikut mundur.
“Ini akan membuat yang lain ada potensi untuk mundur, menarik diri, bahkan mungkin menteri PDIP kalau sudah tidak dilibatkan lagi seperti Bu Risma yang tiba-tiba Kemensos-nya hilang kemudian Presiden Jokowi sendiri yang bagi-bagi bansos, akan menarik diri,” jelasnya.
Dengan mundurnya Ahok, Pangi melihat sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kekuatan politik bagi kubu paslon 03 yang akan berdampak buruk bagi pemerintahan Jokowi.
“Pak Ahok kan juga punya grassroot, punya pendukung, loyalis. Ada basis tersendiri, Pak Ahok tentu sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap peta kekuatan politik bagi 03. Apalagi langkah Ahok diikuti oleh yang lain, akan berpotensi membuat distrust terhadap pemerintahan Pak Jokowi,” tutupnya. [ran]