(IslamToday ID) – Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyatakan kondisi saat ini cukup krusial bagi perekonomian Indonesia. Pasalnya, ramai isu yang mengatakan bahwa banyak menteri di kabinet Presiden Jokowi yang akan mengundurkan diri. Salah satunya Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Sebelum ada desas-desus Sri Mulyani dan beberapa menteri ingin mundur. Kita melihat memang selama lima tahun sekali selama pemilu investasi asing atau investasi langsung itu selalu rendah tumbuhnya,” kata Bhima dikutip dari YouTube CNN Indonesia, Selasa (6/2/2024).
“Ditambah adanya kekhawatiran menteri-menteri yang berasal dari teknokrat yang menguasai bidang ekonomi seperti Ibu Sri Mulyani itu meninggalkan kabinet, tentu ini guncangan yang tidak kecil bagi pemerintahan Jokowi dan kestabilan ekonomi,” sambungnya.
Meski baru sekadar isu, namun kabar mengenai akan mundurnya para menteri dari kabinet sudah membuat rupiah melemah dalam setahun belakangan.
“Kita bicara hari ini saja, ini isunya belum reda itu sudah membuat rupiah mengalami koreksi 4 persen terhadap dolar (AS) dalam satu tahun terakhir. Jadi implikasi lainnya yaitu investor, pelaku pasar, kemudian pelaku usaha ini akan memandang bahwa kredibilitas dari kabinet terutama tim ekonomi di (pemerintahan) Jokowi menjadi diragukan. Ada trust yang berkurang,” paparnya.
Pemicu lain dari melemahnya rupiah, kata Bhima, juga disebabkan oleh disiplin fiskal yang semakin bermasalah karena adanya perdebatan penambahan dana bansos yang dilakukan secara mendadak.
“Itu sangat-sangat tidak rasional kalau bansos ini ditambah dan waktu momentumnya berdekatan dengan pemilu. Ini kan menjadi salah satu concern kalau ada Menteri Keuangan yang kemudian membenarkan cara-cara penambahan bansos tentunya mungkin di internal terjadi pergolakan,” ungkapnya.
Bhima lantas menyoroti apakah masih ada menteri di kabinet Jokowi yang hingga hari ini masih fokus dengan tugasnya. Seperti diketahui di masa kampanye sekarang banyak menteri dari partai yang justru sibuk melakukan kampanye untuk memenangkan paslon masing-masing.
Sehingga itulah mengapa ketika menteri kabinet Jokowi dari teknokrat mengundurkan diri, sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap perekonomian Indonesia.
“Inilah pentingnya menteri-menteri teknokrat membersamai Jokowi hingga akhir, kalau di tengah jalan dia pergi meninggalkan kabinet tentu efeknya sangat-sangat besar bagi perekonomian. Dan mencari pengganti di waktu injury time sangat tidak mudah,” pungkas Bhima. [ran]