(IslamToday ID) – Politisi senior PDIP Panda Nababan mengaku prihatin melihat Maruar Sirait alias Ara keluar dari PDIP. Pasalnya ayah Ara, Sabam Sirait yang juga merupakan tokoh senior PDIP pernah mengatakan bahwa siapa saja yang keluar dari PDIP karier politiknya tidak akan berumur panjang.
“Dialah orang yang mengingatkan aku, kalau orang yang keluar dari PDIP akan ke laut jadi abu. Dan memang betul semua yang keluar dari PDIP karier politiknya hangus, gak ada yang survive. Gak ada satu pun. Dan itu terbukti, tidak ada teori-teori,” kata Panda dikutip dari YouTube Keadilan TV, Senin (12/2/2024).
“Maka dalam keprihatinan itu aku lihat si Ara keluar,” lanjutnya.
Panda lantas menyebut sejumlah tokoh PDIP yang keluar dan karier politiknya mandeg, di antaranya Dimyati Hartono, Arifin Panigoro, dan Laksamana Sukardi. Hal tersebut lantaran menurutnya, PDI merupakan partai ideologi tidak seperti kebanyakan partai lainnya.
“Karena dia (Sabam Sirait) cerita ke saya kalau PDIP itu partai ideologi beda sama Golkar yang pragmatis. Keluar dari Golkar, Surya Paloh jadi Nasdem, Prabowo keluar jadi Gerindra, Wiranto keluar jadi Hanura. Dari PDIP tidak terjadi itu,” ungkapnya.
“Laksamana Sukardi keluar coba bikin partai dengan Arifin Panigoro, kantornya megah hilang tidak sampai satu tahun, dua tahun. Maka itu aku prihatin lihat yang keluar-keluar ini,” lanjutnya.
Disinggung mengenai keluarnya Ara dari PDIP, Panda mengaku tidak pernah ada obrolan sebelumnya. “Sama sekali tidak ada. Totally tidak ada sama sekali dan hubungan komunikasiku sama dia baik sekali. Pertemuan terakhir kami kira-kira sebulan dua bulan lalu,” kenangnya.
Panda juga turut mengomentari pernyataan Ara yang menyebut pasangan Prabowo-Gibran akan menang dengan perolehan suara 51 persen dalam pemilu 14 Febuari mendatang.
“Dengan pernyataannya yang 51 persen, akan menguasai basis, mencetak sejarah. Itu takabur. Itu satu pantang dalam kehidupan berpartai. Itu satu hal yang paling pantang dalam kehidupan berpartai yaitu dengan gampang berkoar-koar bisa menaklukan basis dari pada partai itu. Basis sudah urat nadinya. Fundamental, paling mendasar,” tuturnya.
“Biar dicatat dalam sejarah, Prabowo mengalahkan PDIP dia sebut itu. Pongah banget ini,” sambungnya.
Panda menilai kepindahan Ara dari PDIP karena faktor Jokowi. “Saya tahu dia sama Jokowi ini sama-sama dekat di awalnya. Kedekatan dia dengan Jokowi ini memiliki benefit yang kuat buat dia (Ara),” pungkasnya. [ran]