(IslamToday ID) – Pakar digital forensik Agung Harsoyo mengatakan tidak mungkin data Sirekap berubah kalau tidak diatur. Seperti diketahui data Sirekap kembali berubah di wilayah Sukmajaya, Depok, baru-baru ini.
“Dari sisi teknologi itu ada tiga komponen disebut proses, people, dan teknologi. Jadi ketiganya mestinya sinkron. Kalau dalam kasus ini bahwa ada pergerakan. Di sistem Sirekap ini ada adminnya mestinya ada yang bertanggung jawab mengapa bisa berubah sendiri,” kata Agung dikutip dari YouTube SINDOnews, Sabtu (9/3/2024).
“Kalau dari sisi digital forensik perlu diteliti lebih lanjut. Mengapa berubah, siapa yang mengubah. Karena kalau tidak ada peoplenya tidak mungkin terjadi,” lanjutnya.
Tapi perubahan bisa juga terjadi dengan berbagai kemungkinan. Selain oleh user atau admin yang memiliki ID juga bisa jadi oleh hacker.
“Ada user tertentu yang memiliki akses kemudian dia melakukan perubahan. Sementara kalau hecker itu perlu dicari dari pintu mana dia bisa masuk, bagaimana dia masuk tanpa bisa dicegat oleh admin yang menangani Sirekap,” paparnya.
Apabila penggantian atau perubahan dilakukan oleh admin yang memiliki akses, itu juga bisa dilakukan pengecekan lebih lanjut karena sejauh ini yang bisa mengubah hasil di Sirekap adalah dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), user yang ada di tingkat kecamatan.
“Jadi akun dari masing-masing user bisa kita telusuri apakah pengubahan itu berasal dari user yang sudah terdaftar,” jelasnya.
Mengenai aplikasi Sirekap yang bermasalah lantaran banyaknya perubahan angka, Agung mengatakan, hal itu tidak bisa dilakukan kecuali ada yang sengaja mengubahnya. Meskipun ada kesalahan dalam proses input, katanya, harusnya bisa langsung diselesaikan.
“Datanya sendiri dari TPS masing-masing, jadi mestinya ada proses untuk mengoreksi ketika ada kekeliruan, maka setelah itu ada mekanisme untuk mengunci. Itu bisa langsung dilakukan di hari kedua, jadi tidak berlarut-larut seperti sekarang ini. Tapi kalau sampai berlarut-larut seperti sekarang berarti ada permasalahan di people, proses, dan teknologi tadi,” pungkasnya. [ran]