(IslamToday ID) – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan pihaknya belum mendapat kabar jika Presiden Jokowi akan bergabung dengan Partai Golkar. Seperti diketahui, beredar kabar Jokowi digadang-gadang bakal menjadi ketua umum Golkar.
“Kami belum pernah mendapatkan konfirmasi. Jangankan mau menjadi ketua umum, mau bergabung dengan partai Golkar saja kita belum pernah mendengarkan langsung pernyataan dari Pak Jokowi atau yang mewakili Pak Jokowi,” kata Doli dikutip dari YouTube KOMPASTV, Rabu (13/3/2024).
Sehingga ia meminta berbagai pihak untuk tidak melakukan spekulasi, namun tidak menutup kemungkinan apabila nantinya Jokowi akan merapat ke partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Untuk itu kita jangan menduga-duga, jangan berspekulasi. Siapapun di republik ini kan punya hak konstitusional untuk memilih bergabung dengan ormas atau organisasi partai politik manapun dan itu harus dinyatakan oleh yang bersangkutan. Siapapun di republik ini,” jelasnya.
Namun ia juga tidak menyalahkan isu yang berkembang lantaran memang antara Golkar dan Jokowi memiliki kedekatan.
“Soal kedekatan memang Partai Golkar dengan Pak Jokowi sangat dekat. Dan saya kira ini menjadi sebuah konsekuensi dari ketika sejak awal Golkar memberikan dukungan kepada Pak Jokowi sebagai presiden untuk periode yang kedua. Kita menjadi partai yang sangat konsisten membela dan kemudian menjaga berbagai kebijakan pemerintahan Pak Jokowi dan Ma’ruf Amin,” bebernya.
Saking dekatnya, tutur Doli, hingga ada ungkapan yang mengatakan Golkar lebih Jokowi ketimbang PDIP.
“Buat kita tidak masalah karena itu wujud konsistensi kami terhadap pilihan kita yang berada di dalam koalisi pemerintahan. Jadi ketika pileg dan pilpres kami menunjukkan kedekatan dengan Jokowi, itu bukan sesuatu yang dibuat-buat karena selama lima tahun ini hubungan partai kami dengan Pak Jokowi memang cukup baik dan di beberapa kesempatan Pak Jokowi mengatakan cukup nyaman dengan Golkar,” terangnya.
Nantinya apabila Jokowi akan menjadi ketum Golkar tentu akan tersandung AD/ART, namun apabila hal itu bisa diubah tentu jalannya akan menjadi mulus. Mengenai kemungkinan tersebut Doli mengatakan bisa saja terjadi.
“Semua bisa diubah kecuali Al-Quran, tapi Golkar ini partai yang cukup matang. Kita sudah menjalani sejarah hampir 60 tahun. Kita besar karena kita komitmen dengan apa yang menjadi konsensus dan apa yang menjadi kesepakatan-kesepakatan kita. Kalaupun ada perubahan itu dilalui dengan mekanisme yang cukup panjang. Tentu forum yang paling tinggi adalah musyawarah nasional (Munas),” pungkasnya. [ran]