(IslamToday ID) – Politisi PDIP Chico Hakim menganggap usulan PSI untuk menjadikan Presiden Jokowi sebagai ketua koalisi pendukung Prabowo-Gibran hanya sebagai upaya mempertahankan eksistensi. Ini dilakukan lantaran ia melihat PSI tidak akan lolos ke parlemen.
“PSI kan tidak akan lolos sepertinya (ke parlemen), jadi mereka ingin eksistensi tetap terjaga salah satunya dengan nebeng eksistensi Presiden Jokowi,” kata Chico seperti dikutip dari YouTube METRO TV, Sabtu (16/3/2024).
Sementara pandangan PDIP sendiri sebagai partai yang pernah mengusung Jokowi sebagai presiden saat ini akan lebih fokus mendukung kinerja Jokowi untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyat, dibanding menanggapi isu menjadi ketua partai koalisi.
“Tentunya yang menjadi fokus Presiden Jokowi adalah untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan bangsa yang sekarang menumpuk, terlebih setelah pemilu yang begitu vulgar melakukan politisasi bansos,” terangnya.
Menurutnya, lebih banyak persoalan yang lebih penting diutamakan oleh Jokowi menyangkut rakyat saat ini, seperti harga kebutuhan pangan yang melonjak, utang luar negeri yang membengkak, hingga struktur APBN yang mengarah ke defisit.
“Ini yang seharusnya jadi fokus Presiden Jokowi, bukan masalah pemimpin koalisi. Ini yang kita tahu ini kan sebagai person bukan sebagai institusi. Kepresidenan adalah institusi, tapi Jokowi sendiri adalah person yang tidak akan langgeng. Karena kita tidak menganut sistem mengkultuskan satu individu untuk menjadi god father dalam sistem demokrasi,” jelasnya.
Meski diketahui hubungan PDIP dengan Jokowi tidak baik-baik saja, namun Chico mengatakan hingga saat ini PDIP masih peduli dengan apa yang dilakukan presiden.
“Tentu kita masih peduli sebagai salah satu institusi yang bergerak di politik Indonesia, PDIP maupun individu-individu di PDIP sebagai rakyat biasa tentu peduli dengan apa yang menjadi manuver-manuver presiden saat ini. Tapi Jokowi secara pribadi kita tanyakan kepada beliau apakah masih menganggap dirinya kader PDIP, karena kalau kita lihat banyak perbedaan dalam pengambilan sikap akhir-akhir ini, termasuk dalam kecenderungan mendukung salah satu paslon pemilu kemarin,” pungkasnya. [ran]