ISLAMTODAY — Kenaikan harga minyak dunia yang tembus hingga US$ 105 per barel diluar prediksi pemerintah. Alokasi anggaran khusus belanja minyak yang disediakan oleh pemerintah lewat APBN hanya US$ 63-70 per barel.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan jika harga minyak dunia masih diangka US$ 100 maka besaran subsidi dikeluarkan pemerintah ialah Rp 500 triliun. Anggaran tersebut bisa membengkak jika minyak dunia naik dan kuota BBM subsidi membengkak.
“Belum final ya, hitungan kami ini bisa di Rp 500 sampai 600 triliun,” ungkap Bahlil kepada wartawan di Jakarta.
Melihat adanya kemungkinan kuota BBM subsidi yang bertambah hingga 29 juta Kilo Liter, pemerintah mewacanakan untuk menaikan harga BBM subsidi.
“Rasa-rasanya untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang, feeling saya sih harus kita siap-siap kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi,” tutur Bahlil.
Situasi ini pernah dikeluhkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Ia mengemukakan jika APBN tak lagi mampu menopang subsidi rakyat.
“Apakah angka Rp502 triliun itu terus kuat kita pertahankan? Kalau bisa Alhamdulillah, artinya rakyat tidak terbebani. Tapi kalau APBN tidak kuat bagaimana?” kata Presiden Jokowi.