ISLAMTODAY — Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman 2015-2016, Rizal Ramli mengkritisi pidato kenegaraan Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2022 pada Selasa (16/8). Ia menyoroti sejumlah pernyataan presiden tentang ekonomi di Indonesia hari ini.
Presiden mengklaim bahwa pemerintah telah berhasil menekan laju inflasi 4,9%, dan pertumbuhan ekonomi 5,44%. Klaim inflasi di bawah rata-rata ASEAN serta pertumbuhan ekonomi terbaik ketiga di ASEAN, setelah Vietnam dan Filipina.
Sejumlah pencapaian positif yang diraih pemerintah dinilai belum memberikan dampak positif bagi rakyat. Daya beli masyarakat rendah hingga indeks GINI yang anjlok.
“Daya beli masih rontok, Gini Indeks (tingkat ketimpangan) malah anjlok. Nunjukin bahwa di bawah itu masih susah,” kata Rizal dalam Kanal YouTube CNN Indonesia (16/8/2022).
Rizal menjelaskan berbagai durian runtuh yang dibangga-banggakan oleh pemerintah hanyalah skala makro saja. Kekayaan sumber daya alam Indonesia seperti ketersediaan batubara dan sawit misalnya menjadi tambahan profit bagi Indonesia.
“Kebangkitan yang ada itu hanya sifatnya secara makro ekonomi. Jangan lupa loh dikacamata rakyat belum ada kemajuan yang berarti,” tutur Rizal.
Indikator untuk mengetahui hal ini dapat dilihat pada rendahnya daya beli masyarakat. Selain itu pada saat yang sama rakyat juga harus menghadapi mahalnya harga kebutuhan pangan, listrik dan lain-lain.
“Jangan lupa inflasi memang hanya 4,5% tapi inflasi makanan buat rakyat yang paling penting kan inflasi makanan itu sudah 10%,” tandasnya.