ISLAMTODAY — Pakar Semiotika Institut Teknologi Bandung (ITB), Acep Iwan Saidi memberikan analisisnya terkait pidato Presiden Jokowi tentang tiga periode. Pidato yang disampaikan di hadapan para relawannya pada Musyawarah Rakyat (Musra) di Bandung pada Ahad (28/8) kemarin itu terungkap dengan jelas maksud Jokowi.
“Di sini tampak jelas dengan begitu memang Pak Jokowi berkeinginan untuk 3 periode,” kata Acep Iwan Saidi seperti dikutip dari video 20 detik, detikcom edisi 1 September 2022.
Acep menambahkan tentang bagaimana Presiden Jokowi memainkan retorika tentang ‘taat konstitusi’. Padahal seharusnya presiden bisa menghentikan wacana tersebut secara langsung kepada para pendukungnya.
“Dia memainkan retorikanya untuk menunjukan sikap yang taat kepada konstitusi,” ujar Acep.
“Padahal sebetulnya, kalau Pak Jokowi taat kepada konstitusi, maka Pak Jokowi seharusnya mengatakan ‘jangan bicarakan lagi itu’” jelasnya.
Berikut ini pernyataan presiden saat menghadiri Musra, “Sekali lagi, saya akan selalu taat pada konstitusi dan kehendak rakyat. Saya ulangi, saya taat konstitusi dan kehendak rakyat.”
Presiden nampak menikmati wacana yang diserukan para pendukungnya itu. Ia bahkan membiarkannya dengan mengatasnamakan demokrasi.
“Ini katanya negara demokrasi? Itu ‘kan tataran wacana, enggak apa-apa,” ucap presiden.