ISLAMTODAY — Naiknya gelombang aksi penolakan kenaikan harga BBM terus terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Demo penolakan naiknya harga BBM ini dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat mulai dari mahasiswa, buruh, sopir angkot, pengemudi ojek online hingga emak-emak.
Ramainya penolakan tersebut membuat Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan merasa gerah. Ia bahkan mengatakan para pendemo itu nggak jelas.
“Kalau ada yang demo-demo itu, saya lihat-lihat ya yang demo ya banyak yang dari nggak jelas juga,” kata Luhut dalam sambutannya pada acara Focus Group Discussion (FGD) Investasi Kabel Bawah Laut di Indonesia, Rabu (7/9/2022).
Sentimen negatif Luhut terhadap maraknya aksi demo itu juga dikaitkan dengan para peserta demo. Menurutnya beberapa oknum peserta unjukrasa hanya sekedar ikut-ikutan saja.
“Orang yang nggak ngerti masalah ikut-ikut demo,” ujar Luhut.
Ia memang tidak merinci demo yang dimaksud. Namun jika melihat situasi sedang terjadi ialah maraknya demo menolak kenaikan BBM yang tersebar di hampir 50 daerah se-Indonesia. Aksi unjukrasa meningkat sejak tanggal 4 September 2022.
Para pengunjukrasa menolak kenaikan BBM Subsidi yang dinilai berlebihan. Pertalite yang biasanya dijual Rp 7.650 naik menjadi Rp 10.000 per liter, hampir Rp 2.500.
Begitu juga BBM jenis Solar yang digunakan untuk melaut para nelayan. Solar naik drastis Rp 1.650 per liter dari harga semula Rp 5.150 jadi Rp 6.800 per liter.