ISLAMTODAY — Kenaikan BBM jenis Pertamax, Pertalite dan Solar menimbulkan sejumlah efek domino bagi rakyat. Rakyat kini tengah diambang pintu menyeramkan bernama gelombang PHK.
Hal ini diungkapkan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani. Kenaikan harga BBM mau tidak mau akan menambah beban operasional perusahaan.
“Jika harganya naik maka beban operasional perusahaan naik. Otomatis produk yang dihasilkan harganya bertambah mahal,” kata Netty.
Netty menambahkan jika biaya operasional naik sementara serapan pasar rendah maka jalan pintas yang mungkin bisa ditempuh ialah melakukan PHK.
“Jika biaya operasional tinggi, serapan pasar rendah, maka jalan pintasnya ialah PHK untuk mengurangi beban perusahaan,” ujar Netty.
Kemungkinan besar terjadinya gelombang PHK juga disampaikan oleh Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta, Nurjaman. Melakukan PHK adalah salah satu opsi terakhir yang mungkin akan diambil para pengusaha.
“Kalau itu (PHK) nggak bisa dihindari, apa boleh buat? Kan gitu. Mau nggak mau,” kata Nurjaman.
“Manakala barang nggak terjual nggak bisa deliver, maka efisiensi dilakukan di segala bidang,” imbuhnya.
Nurjaman juga mengkritik kebijakan kenaikan BBM yang diputuskan oleh pemerintah. Kebijakan menaikkan BBM di tengah upaya masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi pasca pandemi itu termasuk terburu-buru.
“Pemerintah terlalu pagi untuk menerapkan kebijakan (kenaikan BBM),” tandasnya.