ITD NEWS — “Lewatlah sudah hari-hari di mana suku bunga rendah dapat menumbuhkan impian dunia harmonis yang dibangun di atas energi terbarukan, kesetaraan, dan bank sentral independen. Pada tahun 2023, ekonomi dunia akan bergeser ke Ekonomi Perang, di mana keuntungan ekonomi berdaulat dan kemandirian mengalahkan globalisasi.” Tegas Saxo Bank, bank asal Denmark yang baru saja menerbitkan laporan tentang prediksi Black Swans untuk tahun mendatang.
Tahun 2022 telah menjadi tahun yang penuh tantangan secara ekonomi dan politik. Pemerintah di seluruh dunia dan badan multilateral telah berfokus pada bagaimana mencapai penyeimbangan kembali keuangan global. Gangguan yang disebabkan oleh serangkaian peristiwa seperti perang di Ukraina, masalah pasokan microchip dan komoditas, Covid-19 dan efek stimulus keuangan membuat dunia dalam kekacauan. Black Swans merupakan suatu prediksi peristiwa yang memiliki dampak sosioekonomi besar dan, setelah terjadi, dianalisis dengan melihat ke belakang dan akhirnya menjadi peristiwa yang bisa diperkirakan.
Inilah 10 prediksi ‘gila’ dari bank asal Denmark tersebut:
1. Rencana triliunan dolar untuk energi Kebutuhan dunia akan energi yang terus meningkat mendorong orang-orang terkaya di dunia berkumpul dan meluncurkan proyek pengembangan dan riset (R&D0 dengan ukuran yang belum pernah dilihat dunia sejak Proyek Manhattan memberi AS bom atom pertama.
2. Presiden Prancis Emmanuel Macron Mundur Kebuntuan politik di Prancis dan kebangkitan Marine Le Pen setelah pemilu 2022 memojokkan Presiden Macron, memaksanya untuk keluar dari dunia politik dan mengundurkan diri dari jabatannya.
3. Emas naik ke $3.000/ons setelah bank sentral gagal mengendalikan inflasi Ketika pasar dan bank sentral menyadari gagasan bahwa inflasi bersifat sementara adalah salah, dan harga-harga akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama, emas melambung tinggi, mencapai harga $3.000.
4. Uni Eropa bangun angkatan bersenjatanya sendiri Dengan tantangan yang terus berlanjut di kawasan Eropa dan militer AS tidak menjalankan peran tradisionalnya sebagai pelindung global, Uni Eropa setuju untuk menciptakan angkatan bersenjatanya sendiri agar bisa mempertahankan diri dari berbagai risiko geopolitik, seperti perang Rusia-Ukraina.
5. Satu negara setuju larang semua produksi daging pada 2030 Dalam upaya untuk menjadi salah satu pemimpin dunia dalam perjalanan menuju emisi bersih, satu negara memutuskan tidak hanya untuk memberlakukan pajak yang berat pada daging, tetapi juga melarang produksinya di dalam negeri sama sekali.
6. Inggris adakan referendum menentang Brexit Setelah resesi dan tekanan domestik yang besar, Inggris terlibat dalam kekacauan politik yang akan berakhir dengan pemungutan suara untuk mundur dari Brexit.
7. Kontrol harga meluas untuk batasi inflasi resmi Sejarah mengatakan kepada kita bahwa dengan ekonomi masa perang, muncullah penjatahan dan kontrol harga. Dan kali ini tidak ada bedanya, karena penguasa mulai memberlakukan kontrol harga yang ketat yang mengarah ke berbagai konsekuensi yang tidak diinginkan.
8. OPEC+ dan ‘Chindia’ tinggalkan IMF, setujui gunakan aset cadangan baru Sanksi terhadap Rusia telah menyebabkan gejolak yang meluas karena pergerakan dolar di negara-negara di dunia yang tidak menganggap AS sebagai sekutu. Untuk membebaskan diri dari hal ini, mereka meninggalkan IMF dan menciptakan aset cadangan baru.
9. USD/JPY menuju $200 saat Jepang rombak sistem keuangan Setelah tantangan yang dihadapi oleh yen Jepang pada 2022, Bank of Japan mencoba untuk mencegah mata uangnya jatuh. Tanpa keberhasilan jangka panjang, Jepang akan mengatur ulang seluruh sistem keuangannya. USD/JPY diprediksi naik ke $160 dan $170 karena protes publik terhadap inflasi yang meroket capai tingkat puncaknya. Dengan USD/JPY naik di atas $180, pemerintah dan bank sentral turun tangan dan menetapkan batas di $200.
10. Larangan tax haven menghapus modal swasta Dalam ekonomi perang, muncul peningkatan fokus pada kepentingan nasional dan kemampuan negara-negara berdaulat untuk menegaskan diri mereka sendiri.
Terkait hal ini, negara-negara OECD mengalihkan perhatiannya ke tax haven dan mengeluarkan senjata besar, melarang mereka sama sekali.