ITD NEWS — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memberikan warning bahwa ia akan segera melakukan ‘bersih-bersih’ di lembaga BUMN penyimpan dana pensiun. Menurut data yang dimilikinya sebanyak 65% BUMN berpenyakit dan perlu untuk dilakukan audit.
“Kemarin saya warning, setelah Jiwasraya, Asabri, sekarang kita mendorong investasi audit untuk dana-dana pensiun BUMN yang kemarin saya melihat bukunya ini 35 persen sehat dan 65 persen sakit. Kita harus antisipasi karena ini bisa angkanya cukup besar,” kata Erick dilansir dari detikcom, 23 Januari 2023.
Pada kasus korupsi yang menimpa Jiwasraya dan ASABRI negara dirugikan belasan hingga puluhan triliun. Pada kasus Jiwasraya negara dirugikan sebesar Rp 16,8 triliun, dan ASABRI senilai Rp 22,78 triliun. Rencana Kementerian BUMN ini pun dibenarkan oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Ia mengatakan hingga saat ini proses audit BUMN dana pensiun masih berjalan.
“Dana pensiun lagi diaudit. Tunggu. Tapi, seru sih, kan lagi proses,” ungkap Arya. “Besar. Besarnya juga triliunan rupiah,” jelasnya.
Deretan perusahaan BUMN yang mengelola dana pensiun itu diantaranya adalah PT Angkasa Pura I, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Nindya Karya (Persero), Perum Jasa Tirta II, Perum Peruri, PT Taspen (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Jumlah ASN di Indonesia menurut data Badan Kepegawaian Nasional (BKN) mencapai 3,99juta orang. Dari jumlah tersebut belum termasuk Polri dan TNI.