ITD NEWS — Penjajah Israel melepaskan gelombang serangan yang menargetkan warga Palestina dan properti mereka di Tepi Barat yang diduduki pada pagi hari tanggal 29 Januari, menurut laporan.
Menurut kantor berita WAFA, pejabat Palestina Ghassan Daghlas berbicara tentang 144 serangan terdaftar di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut laporan itu, serangan terjadi di kota dan desa Madama, Qusra, Jorish, Majdal Bani Fadel, dan Huwwara, di mana setidaknya 22 toko Palestina menjadi sasaran.
Pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menepati janjinya untuk mengintensifkan kekerasan terhadap warga Palestina, menewaskan 32 orang pada tahun 2023 saja.
Sementara itu, Otoritas Palestina (PA) menganggap Israel bertanggung jawab atas meningkatnya ketegangan dan kekerasan di jalanan, yang mencapai puncaknya ketika pasukan Israel memasuki Jenin dan membantai sedikitnya 10 warga Palestina.
Selain tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel pada hari Minggu, buldoser pendudukan dimulai dengan penghancuran rumah warga Palestina di lingkungan Jabal al-Mukabber di Yerusalem yang diduduki, menurut berbagai video yang dibagikan di media sosial.
Sebagai tanggapan, perdana menteri juga mengumumkan bahwa pemerintahannya akan melihat rencana untuk mempermudah orang Israel memperoleh senjata.
Selain itu, kantornya mengatakan mereka sedang mencari cara untuk “memperkuat” pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki. Menurut media Israel, ada diskusi tentang pembagian “ribuan senjata” kepada para pemukim.
Sementara itu, pada 28 Januari, tentara Israel mengumumkan akan mengerahkan tiga batalyon tambahan ke Tepi Barat.
Selain itu, Netanyahu diperkirakan akan mengajukan undang-undang untuk mendeportasi keluarga pejuang perlawanan Palestina, dan kabinet akan membahas penangkapan kerabat dan rekan dekat pelaku serangan baru-baru ini.
Sebagai pembalasan atas pembantaian di Jenin, warga Palestina sejauh ini telah melakukan dua operasi penembakan terhadap para pemukim di Yerusalem yang diduduki yang menewaskan sedikitnya 12 orang, memberikan pukulan berat bagi situasi keamanan Israel.