ITD NEWS — Pertemuan antara Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dan jajaran pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan influencer, pegiat Seni/Penulis/Musik/ dan Olahraga menuai kritikan. Langkah tersebut dinilai tidak efektif di tengah berbagai persoalan yang tengah melanda Kemenkeu sejak kasus harta jumbo pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo (RAT).
Berikut deretan kecaman yang diberikan kepada Kemenkeu yang disampaikan oleh sejumlah tokoh:
“Masalah: Kegagalan Pengawasan di Kemenkeu selama bertahun-tahun Akibat : Rusaknya Mentalitas Ratusan Pejabat Kemenkeu Pemicu : Penganiayaan yg dilakukan Anak Pejabat Kemenkeu Solusi: Undang Buzzer Menurut ngana solusi ini bisa meredam Netijen?” Koordinator Koalisi Tembakau for Gus Muhaimin 2024 (KTFGM 2024), tulis Bambang Elf @bambangelf, Ahad, 19 Maret 2023.
“Ibarat penyakit, @Kemenkeu sudah diagnosa Cancer stadium 4. Lantas mengapa obatnya Panadol? Hanya bisa citarik-citrasok. Padahal soal utamanya itu sekarang, orang sudah tidak percaya sama Jeng Bond.Moral runtuh,” tulis Sekjen Pergerakan Kedaulatan Rakyat, Yosnggarang @yosnggarang pada Senin, 20 Maret 2023.
“Perkuat akuntabilitas (x) tingkatkan transparansi (x), terapkan teknologi blockchain (x) sistem pengawasan berbasis AI (x), curcol ke buzzer (✓),” tulis Associate Professor Bidang Sosiologi Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Sulfikar Amir, P. hD @sociotalker pada Ahad (20/3/2023)
“Sinetron “Koruptor Ro 300 T Kabur, Ayo Pesta Public Relation Pakai Anggaran” tulis Menko Perekonomian 2000-2001 dan Menko Kemaritiman 2015-2016, Dr. Rizal Ramli @RamliRizal pada Ahad, 19 Maret 2023.