ITD NEWS — Tindakan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan yang mengikuti Presiden Jokowi ‘mengendorse’ Prabowo Subianto menuai kecaman. Aksi kelakar yang dilakukannya pun mendapat kritikan dan dinilai sebagai tindakan offside seorang pejabat negara.
“Kita semua mendoakan untuk Pak Prabowo semoga sehat, lancar, dan sukses dalam kontestasi Pemilu 2024,” kata Budi pada acara peresmian Papua Youth Creative Hub yang diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi di Jayapura, Selasa (21/3), dilansir dari cnnindonesia (22/3/2023).
Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan kekhawatirannya jika tindakan yang dilakukan oleh Budi akan berulang maka akan berdampak pada BIN secara kelembagaan.
“Tentu itu akan bias. Jika situasi tersebut terus terulang, maka posisi kepala BIN bisa saja memengaruhi BIN secara keseluruhan lembaga dan itu berisiko,” ungkap Dedi.
Dedi mengungkapkan dukungan yang disampaikan Budi kepada Prabowo bukan kali pertama. Budi yang dinilai sering satu acara dengan Presiden Jokowi dan juga sebagai orang yang dekat dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, ia memiliki akses penting terkait informasi soal Prabowo.
“Sehingga, ketika ada agenda bersama dan disaksikan Jokowi, maka Budi secara normatif menyampaikan apa yang sebenarnya ia baca sebagai statement yang mungkin disukai Jokowi,” ujar Dedi.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul. Apa yang disampaikan oleh Kepala BIN tersebut meskipun sambil bercanda tetap tidak elok.
“Sekalipun diucapkan secara bercanda saya kira ini tetap offside, tidak tepat dan tidak elok,” ujar Adib.
Adib menambahkan stigma publik tentang BIN akan menjadi buruk, yakni adanya keberpihakan lembaga negara kepada calon kandidat presiden akan semakin menjadi-jadi. Terutama jika itu dilakukan secara terus-menerus.
“Stigma publik akan mengatakan bahwa keberpihakan infrastruktur negara apa pun itu entah kementerian, ASN, pejabatnya yang selalu mengumbar netral akhirnya publik tidak akan percaya. Sangat offside dan tidak elok,” tegas Adib.