ITD NEWS — Skandal kebocoran dokumen penyelidikan korupsi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di KPK terus menjad sorotan. Kegaduhan dalam perkara ini dikhawatirkan akan berpengaruh pada operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam mengungkap korupsi di sektor pertambangan.
“Karena hal-hal itulah, KPK gagal melakukan OTT terkait korupsi tata kelola ekspor pertambangan dan perizinan pertambangan di Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM),” kata Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman dilansir dari kumparancom, Jum’at 14 April 2023.
Kebocoran data diketahui oleh khalayak seiring dengan viralnya sebuah video berdurasi 26 detik. Saat itu petugas tengah menggeledeah ruang kerja Kabiro Hukum Kementerian ESDM, Idris Sahite (IS) pada 27 Maret 2023.
Dalam video tersebut ia mengaku mendapat dokumen dari pak menteri yang diperoleh dari Firli Bahuri. Kebocoran ini bisa jadi menjadi celah bagi pihak yang akan diperiksa KPK untuk mempersulit proses penyelidikan hingga berimbas pada batalnya OTT KPK.
“Perbuatan pihak sasaran (oknum) setidaknya akan mempersulit Penyelidik KPK memantau pergerakan pihak tersasar dan ujung kegagalan melakukan OTT,” ungkap Boyamin dilansir dari kompascom, 14 April 2023.
Kebocoran perkara tentu akan membuat para terduga yang terlibat korupsi di Kementerian ESDM menghilangkan jejak. Alhasil penyelidikan yang dilakukan oleh KPK tidak bisa dinaikkan ke tahap penyidikan.
“Otomatis tidak dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan perkara tersebut dan tidak dapat dilakukan OTT,” tegasnya.
Sejumlah modus yang mungkin digunakan oleh pihak-pihak yang menjadi ‘objek’ pemeriksaan KPK akan menghapus jejak bukti-bukti korupsi. Modus-modus tersebut diantaranya ialah mengganti nomor handphone beserta perangkat hp yang digunakan, mengurangi pertemuan atau komunikasi, menyembunyikan uang hasil korupsi di apartemen yang sepi, hingga mengganti atau menyewa kendaraan.