ITD NEWS — Suriah disambut baik saat menghadiri KTT Liga Arab di Arab Saudi.
Blok regional tersebut mengeluarkan deklarasi bersama yang menyerukan diakhirinya campur tangan asing di wilayah tersebut dan menegaskan kembali dukungan mereka untuk pembebasan Palestina.
“Kami menyerukan untuk menghentikan campur tangan asing dalam urusan dalam negeri negara-negara Arab dan dengan tegas menolak semua dukungan untuk pembentukan kelompok bersenjata dan milisi di luar lingkup lembaga negara,” ungkap pernyataan bersama tersebut, seperti dilansir dari The Cradle, Sabtu (20/5/2023).
Ia juga menekankan bahwa pendudukan Israel atas Palestina tetap menjadi “salah satu faktor kunci stabilitas di kawasan” dan mengutuk “sekeras-kerasnya praktik dan pelanggaran yang menargetkan warga Palestina dalam kehidupan, harta benda, dan keberadaan mereka” sambil menyerukan pembentukan sebuah negara Palestina yang berdaulat “di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.”
Pernyataan tersebut selanjutnya memuji keputusan yang dibuat oleh para pemimpin regional untuk menyambut Suriah kembali ke Liga Arab.
“Kami menekankan pentingnya terus mengintensifkan upaya pan-Arab yang bertujuan membantu Suriah mengatasi krisisnya sejalan dengan upaya bersama Arab dan hubungan persaudaraan yang menghubungkan semua bangsa Arab,” ungkap pernyataan itu.
Selama pidato penutupannya di akhir KTT hari Jumat, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) menekankan bahwa kawasan itu tidak boleh berubah menjadi zona konflik dan meyakinkan para hadirin bahwa “perdamaian dunia” sudah dekat.
Sebelumnya, Pemimpin Saudi MbS dengan hangat menyambut Presiden Suriah Bashar al-Assad ke KTT Liga Arab ke-32. Ini secara resmi menandai berakhirnya isolasi Suriah di Asia Barat setelah 12 tahun peperangan yang disokong AS berlangsung.
“Saya ingin dengan lantang menyambut Suriah kembali ke kursinya di antara saudara-saudaranya,” kata Perdana Menteri Aljazair Ayman Benabderrahmane
“Hari ini kita menghadapi peluang untuk mengubah situasi internasional yang muncul dalam bentuk dunia unipolar, akibat dominasi barat, yang tidak memiliki semua etika dan prinsip,” tandas Presiden Suriah Assad dalam pidatonya.