(IslamToday ID) – Permintaan anggota DPR kepada PT Garuda untuk menyediakan 80 kursi business class untuk berangkat haji mendapat sentilan keras dari sejumlah pihak. Permintaan kepada perusahaan BUMN tersebut dinilai rawan terjadinya korupsi.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus melarang pihak Garuda untuk memenuhi permintaan DPR. Jika permintaan tersebut dipenuhi dikhawatirkan akan memicu tindakan semena-mena DPR.
“Garuda tak boleh memenuhi permintaan itu. Entar sekali dikasih, berikutnya minta lagi, keenakan DPR-nya,” kata Lucius dilansir dari kompascom, (14/6/2023).
Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Agus Sunaryanto. DPR seharusnya merasa malu dengan banyaknya masyarakat yang rela antri lama demi bisa berangkat haji. Tidak pantas wakil rakyat meminta keistimewaan dari perusahaan BUMN tersebut.
“Seharusnya anggota DPR malu meminta jatah kursi kelas bisnis untuk pergi haji…Jangan meminta keistimewaan dari Garuda sebagai BUMN,” ungkap Agus dilansir dari tribunnews (14/6/2023).
Peringatan keras juga disampaikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Juru Bicara KPK, Ali Fikri. Jangan sampai permintaan 80 kursi kelas bisnis dari anggota DPR itu dilakukan dengan melanggara ketentuan dan prosedur.
“Daftar antrean keberangkatan haji yang lama bisa membuat kesempatan seperti ini (permintaan kursi untuk berangkat haji) disalahgunakan dengan cara-cara yang melanggar ketentuan dan prosedur,” tegas Ali dilansir dari kompascom (15/6/2023).
Informasi terkait permintaan DPR tersebut diutarakan oleh Dirut PT Garuda Irfan Setiaputra. Ia dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Selasa (13/6/2023).
“Kemarin kami dihubungi Sekjen DPR untuk memastikan ada sekitar tambahan 80 anggota DPR untuk bisa berangkat haji,” kata Irfan, dilansir dari idntimes (14/6/2023).
“Kami belum bisa menjanjikan tambahan pesawat, tapi memang ini persoalan izin dari GACA Arab Saudi yang sebenarnya mensyaratkan tanggal 22 (Juni) adalah hari terakhir untuk penerbangan haji,” jelas Irfan.