(IslamToday ID) – Setara Institute dan Imparsial membantah pernyataan Presiden Jokowi soal kondisi Papua yang menurutnya aman dan tak ada masalah. Faktanya kedua LSM tersebut menilai jika pendekatan keamanan di Papua justru menyakiti rakyat hingga memicu korban jiwa.
“Dominasi pendekatan keamanan, yang bahkan menimbulkan korban jiwa baik dari masyarakat, anggota TNI dan Polri, berkembangnya spiral kekerasan, pelanggaran HAM, rasisme dan stigmatisasi, adalah fakta bahwa Papua tidak sedang baik-baik saja,” kata Ketua Dewan Nasional Setara Institute, Hendardi dilansir dari tempoco, 10 Juli 2023.
Hal senada juga disampaikan oleh Imparsial. Pernyataan presiden yang meminta agar persoalan kecil tidak dibesar-besarkan yang terjadi di Papua sangat menyakitkan para korban kekerasan dan pelanggaran HAM.
“Pernyataan presiden ini sulit dipahami, dimengerti, dan bahkan menyakitkan bagi para korban kekerasan dan pelanggaran HAM,” ujar Direktur Eksekutif Imparsial, Gufron Mabruri dilansir dari jpnncom, 11 Juli 2023.
Imparsial mencatat sepanjang tahun 2021 sampai tahun 2022 jumlah korban kekerasan di Papua mencapai 50 orang. Jumlah tersebut belum termasuk jumlah tahun-tahun sebelumnya.
Dilansir dari databokskatadatacoid (16/6/2023), menurut Laporan Gugus Tugas Papua UGM jumlah korban selama periode 2010 sampai Maret 2022 mencapai 466 nyawa. Dari jumlah tersebut terdiri atas rakyat sipil (320), TNI (74), dan Polisi (34).