(IslamToday ID) – Hiruk pikuk manuver politik para elit jelang Pilpres 2024 membuat heboh masyarakat termasuk warganet. Salah satunya yang terbaru terkait ‘wacana’ pemasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Sejumlah pihak menduga jika pemasangan ini terkait upaya ‘Istana’ menjegal Anies dari bursa pencalonan Pilpres 2024. Sejumlah upaya yang pernah dilakukan selalu gagal seperti ‘Formula E’, gonjang-ganjing kesolidan Koalisi Perubahan juga sempat heboh.
Pengamat Sosial dan Politik, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa politik Indonesia pada hari ini adalah ‘politik tukar-tambah’. Ia menduga sejauh ini pencalonan Anies Baswedan untuk lolos dan tidak lolos tak lepas dari kendali istana.
“Politik Indonesia tuker tambah entah terbuka atau tertutup, isinya tuker tambah dan itu yang memungkinkan. Dari awal kita tahu bahwa nggak mungkin Anies itu diloloskan tanpa pengendalian istana, kalaupun diloloskan dalam upaya pengendalian,” kata Rocky dalam sebuah video wawancaranya di channel youtube Rocky Gerung Official, ‘Waspada Dikriminalkan Cak Imin Bagian Dari Skenario Jokowi Untuk Menjegal Anies’ Jum’at 1 September 2023.
Rocky menambahkan sejak awal situasi ini sudah diprediksikan oleh Demokrat. Belum lagi posisi SBY dan Surya Paloh masing-masing berada dalam posisi yang berbeda, satu oposisi satu bagian dari pemerintah.
“Pak SBY makin lama menunjukan sikap yang sangat beroposisi, sementara Surya Paloh dalam posisi sebaliknya,” tandasnya.
Dugaan adanya campur tangan ‘Istana’ salah satunya dengan adanya pertemuan antara Ketum Nasdem, Surya Paloh dan Presiden Jokowi di Istana pada Kamis sore (31/8). Pertemuan dan beredarnya isu pemasangan Anies-Cak Imin sontak membuat marah Demokrat ditandai dengan munculnya pencopotan baliho dukungan untuk Anies.
Di sisi lain KPK juga berencana untuk memeriksa Cak Imin dalam kasus korupsi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Cak Imin diperiksa terkait posisinya sebagai Menteri Tenaga Kerja era SBY pada periode 2009-2014.
“Ini terkait di Kemenakertrans itu tempatnya di tahun 2012. Perkaranya tersebut salah satu tersangkanya saudara RU memang dirjen di sana pada tahun 2012. Kalau mau di-search siapa menterinya tinggal dicari siapa menterinya,” kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur dilansir dari idntimescom, Jum’at 1 September 2023.