(IslamToday ID) – Pemilik Lahan di Sirkuit Mandalika, Gema Lazuardi mengungkapkan sebanyak 140 pemilik lahan di Sirkuit Mandalika mengancam akan mengagalkan MotoGP Mandalika tahun 2023. MotoGP yang akan digelar pada 13-15 Oktober 2023.
“Kami akan tetap menggagalkan pelaksanaan MotoGP ini selama lahan kami belum tuntas dibayar,” ungkap Gema dilansir dari vivacoid, Kamis 5 Oktober 2023.
Gema menuturkan seluruh pemilik lahan bersama seluruh ahli waris masing-masing akan mengambil tindakan tegas dengan memblokir akses jalan di Sirkuit Mandalika.
“Kami tidak rela lahan kami yang belum dibayar lunas digunakan untuk suatu apapun, lebih-lebih dimanfaatkan untuk memperkaya orang lain dari hasil gelaran MotoGP ini,” tutur Gema.
Sebelumnya beberapa bulan yang lalu, geger dengan terungkapnya masalah keuangan di MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika. Tanggungan utang senilai Rp 4,6 triliun dilakukan oleh perusahaan hoding pariwisata BUMN InJourney PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengajukan permohonan suntikan modal PMN senilai Rp 1,193 triliun.
“Terus terang, saya tidak bisa selesaikan kewajiban yang short term ini, diantaranya untuk bayar pembangunan Grand Stand, VIP Vilage, sama kebutuhan modal kerja saat penyelenggaraan event,” kata Direktur Utama (Dirut) InJourney , Dony Oskaria dilansir dari liputan6com (15/6/2023).
Berdasarkan masa pembayaran jenis utang terbagi dua, utang jangka pendek Rp 1,2 triliun dan utang jangka panjang Rp 3,4 triliun. Perusahaan juga dibebankan biaya lain diantaranya pengelolaan Sirkuit Mandalika, lalu beban bunga pinjaman, pemeliharaan, serta penyusutan aset.
Di tengah banyaknya beban utang yang ditanggung pihak ITDC terpaksa menghapus event World Superbike (WSBK), hal ini dikarenakan event tahun lalu membuat negara rugi hingga Rp 100 miliar. Selain WSBK, perhelatan MotoGP juga membuat negara mengalami kerugian hingga Rp 50 M.