(IslamToday ID) – Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Kementerian Agama (Kemenag), Ahmad Zayadi mempublikasikan hasil survei nasional “Potensi Literasi Al-Quran Masyarakat Indonesia”. Hasilnya skor literasi Al-Quran di Indonesia ialah 66,038%.
Pihaknya berjanji akan terus melakukan pengoptimalan pembelajaran Al-Quran di masyarakat. Salah satunya dengan melibatkan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an.
“Untuk meningkatkan indeks literasi Al-Quran, kami terus mengoptimalkan program pembelajaran Al-Quran melalui peran para aktor bidang layanan keagamaan seperti Penyuluh Agama, Majelis Taklim, Ormas Islam, dai/daiyah, dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ),” kata Zayadi dilansir dari kumparancom, Sabtu 14 Oktober 2023.
Dilansir dari situsresmi Kemenag @kemenaggoid (12/10/2023) berikut hasil survei nasional yang dilakukan oleh Kemenag terhadap 10.347 responden pada bulan Juli 2023 lalu yang bekerjasama dengan pihak BRIN dan Lembaga Kajian dan Kebijakan Pendidikan Universitas Indonesia (LK3P UI):
Berdasarkan hasil survei, skor Indeks Literasi Al-Qur’an di Indonesia berada di angka 66,038. Survei juga menunjukkan bahwa responden mengenali huruf dan harakat Al-Qur’an (61,51%), mampu membaca susunan huruf menjadi kata (59,92%), mampu membaca ayat dengan lancar (48,96%), dan membaca Al-Qur’an dengan lancar sesuai tajwid (44,57%). Responden yang belum memiliki literasi baca Al-Qur’an sebesar 38,49%.
Survei ini juga menemukan sebanyak 11,3% responden tidak memiliki Mushaf Al-Qur’an di rumahnya. Peran Penyuluh Agama berdampak dengan skor 78,2 bagi masyarakat yang mengikuti Program Penyuluhan Literasi Al-Qur’an.
Ditemukan juga data bahwa sebanyak 22,2% responden mengaku tidak ada majelis pembelajaran BTQ di tempat tinggalnya. Jika pun ada, sebesar 59,36% responden tidak pernah mengikuti majelis pembelajaran BTQ di tempat tinggalnya.