Tahun politik dan situasi politik yang tidak kondusif akibat adanya sikap cawe-cawe berlebihan dinilai sebagai faktor yang memicu rupiah anjlok.
“Secara fundamental, kurs rupiah akan terus melemah. Tahun politik mempercepat rupiah anjlok. Asing menarik uangnya,” ujar Budiawan lewat akun twitter (X) @Anthony_Budiawan pada Kamis (19/10/2023).
“Mungkin melihat pemilu dan pilpres tidak kondusif akibat cawe-cawe Jokowi dan Ketua MK demi keluarga. Kurs rupiah kini tergantung intervensi BI: apakah cukup kuat?” tandasnya.
Kondisi rupiah yang terus melemah telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Dilansir dari cnbcindonesia (8/10/2023), tren pelemahan rupiah terus terjadi dalam lima bulan terakhir sejak Juni lalu.
Tren pelemahan rupiah dimulai sejak Mei 2023 hingga pekan pertama Oktober. Rupiah terkoreksi dalam 19 pekan, menguat dalam 3 pekan dan tidak ada perubahan selama 1 pekan.
Nilai tukar rupiah mulai goyang sejak akhir Juni 2023 dan memburuk pada Juli 2023 sampai tembus Rp 15.500,00/ US$.05:51