(IslamToday ID) – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja mengungkapkan bahwa masih ada permasalahan terkait anggaran pemilu. Dana senilai Rp 5 triliun yang belum cair dikhawatirkan akan memicu permasalahan serius yakni ditundanya pembayaran honorarium Panwascam.
“Jadi ada permasalahan anggaran belum turun, kan anggaran Rp11 triliun, tapi yang baru turun sekitar Rp6 triliun. Masih ada Rp5 triliun lagi belum turun, sehingga kemudian ada beberapa honorarium Panwascam itu juga bermasalah,” kata Rahmat dilansir dari inilahcom, Rabu 25 Oktober 2023.
Dilansir dari detikcom (24/9) anggaran pemilu dikelola oleh dua lembaga yakni KPU dan Bawaslu. Menurut hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR pada (12/9) masing-masing mendapat alokasi sebesar Rp 28,36 triliun dan 11,6 triliun.
Ketua KPU, Hasyim Asyari menjelaskan jika total anggaran Pemilu 2024 termasuk untuk Pilpres putaran kedua ialah Rp 76 triliun. Pencairan anggaran pemilu tersebut dilakukan secara bertahap.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan bahwa alokasi anggaran Pemilu 2024 diprediksikan akan mengalami pembengkakan dari semula Rp 70 triliunan itu. Pembengkakan diperkirakan mencapai Rp 17 triliun.
“Anggaran (APBN 2022) cukup besar, sampai Rp70-an triliun, tergantung second round. Itu akan nambah Rp17 triliun,” ujar Sri Mulyani dilansir dari diswayid (24/10/2023).
Adapun rincian pencairan anggaran pemilu dari tahun ke tahun ialah Rp 3,1 triliun (2022), Rp 30 triliun (2023), dan Rp 37,4 triliun.