(IslamToday ID) – Peneliti PolMark Research Centre, Eep Saefullah Fatah mewanti-wanti Presiden Jokowi untuk berhati-hati dalam mengambil langkah di tahun politik menjelang 2024. Jika tidak maka presiden dalam keadaan berbahaya.
Eep mengatakan bahwa tahun 2024 mendatang menjadi tahun yang paling menentukan bagi para calon pemilih, dan masyarakat luas. Sementara bagi Presiden Jokowi detik-detik menjelang Pemilu 2024 adalah masa-masa kepemimpinan yang paling rawan.
“Tahun ini sampai tahun depan disebut sebagai years of voting dangerously, tahun-tahun memilih yang berbahaya karena kalau salah pilih bahaya,” kata Eep dilansir dari chanel youtube Abraham Samad Speak Up ‘Buka Rahasia Data Pemenang Pilpres 2024 & Pemakzulan. Prabowo-Gibran, Anies-Imin, Ganjar-Mahfud’ pada Kamis 26 Oktober 2023.
“Tapi bagi pak Jokowi ini adalah years of leading dangeriously, tahun-tahun atau month of leading dangerously bulan-bulan dimana dia harus memimpin dengan berbahaya,” imbuhnya.
Ia mengingatkan situasi serius saat ini yang muncul dari kekacauan kebijakan politik dan hukum tidak disikapi dengan cara bercanda. Tidak dengan cengengesan.
“Karena salah langkah(bisa) bahaya. Cengengasan bukan jalan keluar sekarang,” tegas Eep.
Salah satu kekacauan yang terjadi dan ramai menjadi perbincangan masyarakat ialah dugaan adanya skandal di Mahkamah Konstitusi (MK). Adanya dugaan konflik kepentingan yang melibatkan Ketua MK, Anwar Usman demi meloloskan Gibran Rakbuming Raka bisa mengikuti Pilpres 2024 mendatang menjadi problem etik serius.