(IslamToday ID)—Sindikat Jurnalis Palestina pada hari Sabtu (28/10/2023) memperingatkan adanya “pembantaian” penjajah Israel terhadap wartawan di Jalur Gaza di tengah pemadaman internet dan komunikasi.
“Lebih dari 24 jurnalis dan puluhan keluarga mereka terbunuh dan puluhan rumah jurnalis serta institusi media hancur,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari AA, Sabtu (28/10/2023).
Kelompok jurnalis tersebut juga mengatakan bahwa serangan-serangan ini adalah bagian dari kebijakan sistematis dan keputusan resmi untuk mengintimidasi jurnalis guna mencegah penyebaran kejahatan (Israel) ke dunia.”
Jalur Gaza kehilangan semua koneksi internet pada hari Jumat (27/10/2023) di tengah pemboman penjajah Israel yang sedang berlangsung, sehingga semakin mempersulit penduduk wilayah Palestina untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
Tentara penjajah Israel pada hari Jumat (27/10/2023) memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan lintas batas oleh Hamas.
Lebih dari 8.700 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk setidaknya 7.326 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza bergulat dengan kekurangan makanan, air, dan obat-obatan akibat pemboman udara besar-besaran Israel dan blokade total terhadap wilayah kantong tersebut.(res)