(IslamToday ID) – Pengamat Militer & Pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie mengkritik rencana Presiden Jokowi untuk segera mengganti Panglima TNI dari Laksamana Yudo Margono ke Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto. Padahal KSAD Jenderal Agus baru saja dilantik pada Rabu, 25 Oktober 2023 lalu, dan pada Senin, 30 Oktober 2023 surat presiden soal pergantian Panglima TNI dikirim ke DPR. Connie mempertanyakan kenapa presiden harus terburu-buru melakukan pergantian Panglima TNI. Ia mengatakan apakah percepatan ini bagian dari cawe-cawe presiden terhadap angkatan bersenjata, meskipun Presiden Jokowi adalah panglima tertinggi. “Saya sangat menghargai kalau Pak Agus jadi panglima, kita tidak keberatan, tapi kenapa presiden harus cepat-cepat melakukan ini?,” ungkap Connie dilansir dari rmolid, Senin 30 Oktober 2023.
“Apakah presiden cawe-cawe sampai sekian jauh. Saya khawatir, dan saya cuma berharap tidak terjadi apa-apa, jangan sampai angkatan bersenjata kita dipakai untuk mengintervensi,” tandasnya. Ia mengaitkan peristiwa ini dengan intervensi presiden di MK yang meloloskan anaknya yang juga Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka untuk maju di Pilpres 2024. Banyak pihak menduga telah terjadi intervensi di lembag hukum MK.
“Contoh gini aja, kenapa MK bisa diintervensi? Ya karena yang di MK itu pamannya Gibran. Saya khawatir, dan saya cuma berharap tidak terjadi apa-apa, jangan sampai angkatan bersenjata kita dipakai untuk mengintervensi,” ucap Connie. Dilansir dari republikacoid, Panglima TNI Laksamana Yudo akan memasuki masa pensiun pada 26 November 2023 mendatang.
Menurut Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) mengatur perwira TNI pensiun pada usia 58 tahun, sementara bintara dan tamtama 53 tahun. Dilansir dari sindonews (30/10), Jenderal Agus bukan orang asing bagi Presiden Jokowi, keduanya pernah berinteraksi cukup dekat sejak masih aktif di Solo. Bahkan Jenderal Agus sempat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden pada tahun 2020 sampai tahun 2021.