(IslamToday ID) – Kebiasaan pemerintah melakukan impor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat akhirnya menjadi blunder tersendiri. Hal ini diakui oleh Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita yang mengaku mulai kesulitan mendapatkan pasokan beras impor. Febby mengungkapkan sulitnya Bulog memperoleh pasokan beras karena banyak yang menawarkan tapi di tengah jalan dibatalkan sepihak. “Enggak gampang dapat beras (Impor) karena ini banyak yang menawarkan tapi banyak juga diperjalanan membatalkan,” ungkap Febby dilansir dari kompascom, Jumat 17 November 2023.
“Jadi maksudnya sudah dapat kontrak mereka batal,” tandasnya. Sebelumnya diberitakan jika pemerintah akan melakukan impor beras sebanyak 2juta ton untuk kebutuhan tahun 2024 mendatang. “Jangan dikatakan pasti impor, untuk jamin keamanan Bulog dikasih penugasan seperti tahun ini, untuk tahun depan, yaitu mengimpor 2 juta ton beras,” ujar Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.
Kebijakan pangan di Indonesia benar-benar mengandalkan impor dari luar negeri. Rencana impor beras dipertegas oleh pernyataan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan rencananya untuk mengimpor 5juta ton beras pada tahun 2024 mendatang. “Tahun ini Indonesia memutuskan untuk impor 3,5 juta ton beras dan berpeluang mencapai 5 juta ton tahun 2024. Untuk itu perlu segera dilakukan upaya khusus percepatan peningkatan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional,” tutur Amran dilansir dari kumparancom (13/11/2023).
Dilansir dari kompascom (18/11/2023), kebijakan impor beras yang dilakukan oleh pemerintah sungguh ironi di balik janji swasembada beras yang disampaikan Presiden Jokowi. Hal ini terjadi selama periode hampir 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi.
Berikut catatan impor beras era Jokowi sejak periode pertamanya: 865 ribu ton (2015); 1,28juta ton (2016); 300 ribu ton (2017; 2,25 juta ton (2018); dan 444 ribu ton (2019). Lalu pada periode keduanya ialah 356ribu ton (2020); 407 ribu ton (2021); 301 ribu ton (2022) dan 1,02 juta ton (Januari-September 2023) dari 1,85 juta ton yang sudah diteken kontraknya.