“Dari direksinya diganti, orang-orang profesional atau mengurangi orang-orang titipan,” kata Gibran dilansir dari tribunnews, Sabtu (18/11/2023).
“Nanti ke depan akan kami perbaiki, yang tidak sehat akan kami ganti direksinya dengan orang profesional,” jelasnya.
Sementara itu selama periode pemerintahan Jokowi cukup banyak orang-orang bertsatus ‘titipan’ di perusahaan BUMN. Mereka berasal dari para relawan atau timses Jokowi saat Pilpres baik periode pertama maupun kedua
Dilansir dari kompascom (31/5/2021) misalnya terdapat 19 orang relawan Jokowi yang menempati kursi komisaris BUMN. Mereka adalah Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank yang menjadi komisaris di PT Telkom Indonesia.
Nama-nama berikutnya adalah Fadjroel Rachman ( PT Waskita Karya), Andi Gani Nena Wea (PT Pembangunan Perumahan), Viktor S Sirait (Waskita Karya), Lukman Edy (Hutama Karya), Ulin Ni’am Yusron (PT ITDC), Eko Sulistyo (PLN), Dyah Kartika Rini (Jasa Raharja), Kristia Budiyarto (PT Pelni), Arif Budimanta (PT Bank Mandiri), Dwi Ria Latifa (PT Bank BRI), Rizal Malaranggeng (PT Telkom), Zulnahar Usman (PT Bank BRI), Arya Sinulingga (PT Telkom), Dudy Purwagandhi (PLN), Irma Suryani Chaniago (Pelindo), Mustar Bona V (PT Dahana), Paiman Raharjo (PT PGN) dan Budiman Sudjatmiko (PTPN V).17:53