(IslamToday ID) – Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus untuk tidak menganggap sepele informasi soal asosiasi politik perangkat menjelang Pilpres 2024. Ia mendesak Bawaslu untuk mengusut pengakuan Koordinator Nasional Desa Bersatu, Muhammad Asri Anas tentang adanya iming-iming uang transport Rp 1juta setiap kali pertemuan oleh salah satu capres.
“Saya kira Bawaslu sudah seharusnya bertindak, bukan sekadar menghimbau saja. Kualitas pemilu yang seharusnya menjadi fokus Bawaslu sedang dalam ancaman,” kata Lucius dilansir dari inilahcom, Kamis 23 November 2023.
Ia juga mengingatkan Bawaslu untuk menegakan keadilan dalam Pemilu 2024. Jika Bawaslu gagal mewujudkannya maka lembaga yang bertugas mengawasi pemilu itu diusulkan untuk dibubarkan.
“Kalau Bawaslu enggak bisa menegakkan keadilan Pemilu, ya berarti Bawaslu yang harus dibubarkan,” imbuhnya.
Sebelumnya dilansir dari detikcom, 19 November 2023, Asri menjelaskan tentang fenomena para capres/ cawapres menjelang Pemilu 2024. Salah satunya menjanjikan akan memberikan uang transport untuk meminta dukungan.
“Bahkan mohon maaf, ada Capres yang membiayai fasilitasi kepala desa, transportasi Rp 1 juta tiap satu pertemuan kalau teman teman butuh video ada juga video. Dimana pendamping desa itu wajib, membuat video dukungan ke Capres dan Partai tentunya, pendamping sama. Kami tidak mau seperti dilakukan,” ujar Asri.