Baca JugaPostingan Lainnya
(IslamToday ID) – Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur selalu menjadi sorotan. Salah satu sorotan penting ialah berdasarkan pertahanan keamanan daerah tersebut.
“Kerawanan IKN menuntut kita untuk mengadopsi konsep pertahanan cerdas,” kata Moeldoko dilansir dari kompascom, Kamis 30 November 2023.
“Kalau pakai pendekatan ini habis anggaran,” imbuhnya.
Perkembangan geopolitik global hari ini yang disertai dengan perkembangan teknologi membuat medan pertempuran hari ini semakin kompleks. Situasi ini membuat keamanan di IKN harus menjadi prioritas yang di pertimbangkan.
Sementara itu dilansir dari cnbcindonesia (1/12), kerawanan IKN bukan hanya berada dalam zona radius tiga kapabilitas militer Amerika Serikat, dan China. IKN juga masuk dalam zona rudal dari India, Korea Utara bahkan China lagi.
“Juga dalam radius jelajah ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) dan rudal hypersonic negara tertentu,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto.
Ia juga mengakui sekalipun strategis namun IKN berada pada zona yang sangat rentan dari sisi pertahanan dan keamanannya.
“Dari jenis dan bentuk ancaman kita kerucutkan ancaman terhadap IKN yaitu, wilayah IKN dekat dengan perbatasan dengan Malaysia,” ujarnya saat menghadiri ‘Pertahanan Cerdas 5.0 Ibu Kota Nusantara’, pada (25/5/2023) di Jakarta.
Donny juga menjelaskan risiko ancaman berdasarkan Trans-National Crime dan Terrorist Transit Triangle. Yakni adanya konflik-konflik yang muncul di daerah perairan serta darat seperti dari arah barat yakni konflik terbuka di Laut China Selatan, dan dari timur adanya potensi kerawanan pada ALKI (ALur Laut Kepulauan Indonesia) II. Serta ancaman dari utara dekat dengan Malaysia.
Potensi lainnya dari sisi udara ialah lokasi IKN mendekati kawasan Flight Information Region (FIR) milik Singapura, Malaysia, dan Filipina.Begitu pula kekuatan militer asing Five Power Defence Arrangement (FPDA) yang terdiri atas Inggris, Australia, Selandia Baru, Singapua dan Malaysia, Australia United Kingdom dan United State of America (ALUKUS), dan One Belt One Road (OBOR) & Belt and Road Initiative (BRI).
(IslamToday ID) – Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur selalu menjadi sorotan. Salah satu sorotan penting ialah berdasarkan pertahanan keamanan daerah tersebut.
“Kerawanan IKN menuntut kita untuk mengadopsi konsep pertahanan cerdas,” kata Moeldoko dilansir dari kompascom, Kamis 30 November 2023.
“Kalau pakai pendekatan ini habis anggaran,” imbuhnya.
Perkembangan geopolitik global hari ini yang disertai dengan perkembangan teknologi membuat medan pertempuran hari ini semakin kompleks. Situasi ini membuat keamanan di IKN harus menjadi prioritas yang di pertimbangkan.
Sementara itu dilansir dari cnbcindonesia (1/12), kerawanan IKN bukan hanya berada dalam zona radius tiga kapabilitas militer Amerika Serikat, dan China. IKN juga masuk dalam zona rudal dari India, Korea Utara bahkan China lagi.
“Juga dalam radius jelajah ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) dan rudal hypersonic negara tertentu,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto.
Ia juga mengakui sekalipun strategis namun IKN berada pada zona yang sangat rentan dari sisi pertahanan dan keamanannya.
“Dari jenis dan bentuk ancaman kita kerucutkan ancaman terhadap IKN yaitu, wilayah IKN dekat dengan perbatasan dengan Malaysia,” ujarnya saat menghadiri ‘Pertahanan Cerdas 5.0 Ibu Kota Nusantara’, pada (25/5/2023) di Jakarta.
Donny juga menjelaskan risiko ancaman berdasarkan Trans-National Crime dan Terrorist Transit Triangle. Yakni adanya konflik-konflik yang muncul di daerah perairan serta darat seperti dari arah barat yakni konflik terbuka di Laut China Selatan, dan dari timur adanya potensi kerawanan pada ALKI (ALur Laut Kepulauan Indonesia) II. Serta ancaman dari utara dekat dengan Malaysia.
Potensi lainnya dari sisi udara ialah lokasi IKN mendekati kawasan Flight Information Region (FIR) milik Singapura, Malaysia, dan Filipina.Begitu pula kekuatan militer asing Five Power Defence Arrangement (FPDA) yang terdiri atas Inggris, Australia, Selandia Baru, Singapua dan Malaysia, Australia United Kingdom dan United State of America (ALUKUS), dan One Belt One Road (OBOR) & Belt and Road Initiative (BRI).