IslamToday ID –-Proses ekskavasi situs Bongal Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah berhasil menemukan tanda-tanda kehidupan masa silam. Beragam artefak ditemukan ditiap titik galian.
Pada lubang galian pertama ditemukan pecahan keramik gerabah dan juga getah-getah damar yang telah mengeras. Benda benda tersebut ditemukan pada kedalaman 150 cm dari permukaan tanah.
Sementara itu, lubang galian kedua ditemukan pecahan gerabah kuno, pecahan tembikar asal China, pecahan kaca dari timur tengah, getah damar, tempurung kelapa. Selain itu, juga ditemukan beberapa pecahan kayu yang diduga bagian dari alat industri tenun masa lampau. Temuan-temuan itu diperoleh saat penggalian mencapai kedalaman 2,25 meter.
“Lapisan kehidupan sudah bisa kita lihat di TP2 (titik penggalian 2). Temuan-temuan artefak terus kita dapatkan. Benda-benda seperti fragmen kaca timur tengah, tembikar asal China, getah damar,” ujar Andri Restiyadi, arkeolog yang bertanggungjawab pada titik penggalian kedua, Senin (25/1/2021)
Andri menjelaskan, benda-benda yang telah ditemukan ini, diperkirakan usianya tidak lebih muda dari abad ke-9 Masehi. Hal ini dapat diketahui dari posisi penemuan yang berada dilapisan bawah serta jenis temuan yang hanya ditemukan pada periode kehidupan tertentu.
“Usia temuan ini tentu bukanlah berasal dari masa kini. Bisa dilihat dari penemuan keramik maupun kaca timur tengah. Benda ini berada di lapisan ketiga dan bawahnya lagi. Bahkan pancang-pancang dari kayu nibung berada dibawah lapisan akar pohon yang telah mati.” imbuhnya
Pancang-pancang dari kayu nibung yang ditemukan masih berdiri tegak. Pancang-pancang kayu ini diduga merupakan bagian dari bagunan rumah khas pesisir pantai atau bagian dari dermaga kuno.
“Tiang-tiang pancang dari kayu nibung menunjukkan kawasan ini dulu terdapat aktivitas kehidupan masyarakat yang ramai” kata Andri
Sementara itu, Dr. Ery Soedewo menyatakan bahwa fragmen keramik China yang ditemukan pada titik tersebut berasal dari masa Dinasti Tang. Sedangkan pecahan-pecahan kaca yang ditemukan merupakan pecahan kaca Timur Tengah. Menurut Ery, pecahan kaca yang ditemukan sangat identik dengan temuan-temuan sejenis dari abad 7 hingga 9 Masehi
” Temuan fragmen keramik china dapat diindikasikan berasal dari masa Dinasti Tang dilihat dari bentuk dan model pembuatannya. Sementara itu pecahan kaca timur tengah sangat identik dengan temuan-temuan sejenis yang berasal dari abad 7 hingga 9 Masehi. Temuan-temuan yang berasal dari abad 10 belum terlihat”, ujar peneliti Balai Arkeologi Sumatera Utara (Balar Sumut) itu.
Arkeolog yang juga menjadi koordinator tim eksavasi Situs Bongal ini mentargetkan untuk terus memperdalam lubang galian. Tujuannya untuk mengejar temuan-temuan lain yang memiliki nilai sejarah lebih.
“Kedepan terus kita lanjutkan proses penggalian, semoga akan kita jumpai temuan-temuan lain yang akan dapoat berbicara lebih banyak”, pungkasnya
Reporter: Muh Sidiq HM
Editor: Arief Setiyanto