ISLAMTODAY ID— Baklava, kue manis nan renyah, dan istimewa milik para sultan Turki Utsmani. Hidangan istimewa itu kini tersebar di berbagai negara bekas kekuasaan Utsmani yang membentang di kawasan Mediterania, Timur Tengah hingga Semenanjung Balkan.
Fakta ini membuat sebagian besar negara Semenanjung Balkan seperti Albania, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Yunani, Kosovo, Republik Makedonia, Montenegro, Rumania, Serbia, Slovenia hingga negara Timur Tengah mengklaim baklava sebagai hidangan khas negaranya.
Fakta di atas adalah hal yang lumrah jika menilik kembali pengaruh Utsmani selama hampir lima abad lamanya. Manuskrip tertua tentang baklava ditulis pada periode kekuasaan Sultan Mehmed II atau Sultan Muhammad Al-Fatih.
“Catatan Ottoman tertua dari baklava Turki ada di buku catatan dapur Istana Topkapi dari periode (Al) Fatih. Menurut catatan ini, baklava dipanggang di istana pada bulan Sya’ban tahun 878 H (1473),” dikutip dari laman stamboulbazaar.com edisi 2 Oktober 2021.
Popularitas baklava meningkat seiring dengan politik ekspansi yang dilakukan Sultan Sulaiman Al-Qanuni. Sultan yang berkuasa pada tahun 1520 sampai tahun 1566 itu bahkan menjadikan baklava sebagai makanan istimewa untuk para prajurit perangnya.
Kue manis berbahan tepung terigu berlapis-lapis mirip pastry dengan isiannya yang beraneka ragam seperti kacang-kacangan, madu hingga sirup itu menjadi bekal perang para prajurit.
“Selama Ramadhan, Suleiman the Magnificent (Al-Qanuni) memulai tradisi menyajikan setiap resimen Janissari dengan nampan baklava untuk para prajurit,” dikutip dari junglejims.com dalam The Long Contested History of Baklava.
Sultan Sulaiman Al-Qanuni sering kali menyajikan baklava sebagai hidangan istimewa untuk para prajuritnya di bulan Ramadan. Pada tanggal 15 Ramadan, para prajurit Utsmani yang tergabung dalam kelompok pasukan elit Utsmani, Janissary akan menerima kue istimewa itu sebagi hidangan berbuka puasa.
Baklava kue manis hidangan istimewa istana Kesultanan Turki Utsmani,Topkavi ini terus berlanjut hingga periode akhir Turki Utsmani.
Keistimewaan hidangan ini bahkan pernah menarik sejumlah peneliti dari berbagai negara, salah satunya Bert Fragner dari Universitas Bamberg, Jerman. Menurutnya baklava adalah simbol preverensi makanan kelas atas era Utsmani.
Sejarah Baklava
Sejarah pembuatan Baklava disebut-sebut dimulai oleh bangsa Turki pada abad ke-11 Masehi. Saat itu nenek moyang bangsa Turki yang hidup nomaden sering kali menghidangkan Yufka sebagai makanan pokoknya.
Yufka diyakini sebagai cikal bakal adanya kue manis Baklava. Sama seperti Baklava, Yufka juga dibuat dengan adonan berlapis yang disusun tipis-tipis dilengkapi dengan pemanis seperti krim dan madu.
Penulis: Kukuh Subekti