ISLAMTODAY ID— Peristiwa bersejarah penting pada 28 Mei 1946 ialah PP Muhammadiyah mengeluarkan Komando Jihad Moehammadijah atau lebih dikenal Amanat Jihad Muhammadiyah. Para ulama Muhammadiyah sadar, Yogyakarta adalah simbol penting, ibukota negara Republik Indonesia kala itu.
Muhammadiyah berusaha menguatkan keteguhan hati kaum muslimin untuk melawan kepada penjajah Belanda beserta sekutunya. Gerakan mobilisasi umat Islam dilakukan Muhammadiyah dengan sangat tertata.
Strategi peperangan yang disusun Muhammadiyah memposisikan kaum muslimin baik tua, muda, laki dan perempuan sesuai dengan kemampuannya. Mereka ditempatkan di berbagai posisi yang pas.
“Amanat jihad ini cukup lengkap dalam hal bagaimana Muhammadiyah memandang soal pertempuran pada masa itu,” kata Muhammad Yuanda Zara dikutip dari kanal youtube Radio Moehammadiyah edisi 9 Agustus 2021.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam bagian akhir dokumen Komando Jihad Muhammadiyah:
Kita jang ada digaris moeka soepaja teroes madjoe menjerboe pantang moendoer! Dan bagi kita jang ada digaris belakang soepaja tahan memperbanjak toendjangan dan pertolongan, dan pantang kaboer!
Bahkan dalam dokumen Komando Jihad Muhammadiyah versi terbitan Suara Muhammadiyah memuat keterangan anak muda, Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah. Mereka masing-masing bekerja di medan tempur yang berbeda.
“Bagi yang muda, yang kuat bisa pergi ke garis depan, yang lainnya terutama bagi kalangan perempuan, mereka fokus di kesehatan,” tutur Yuanda.
PP Muhammadiyah yang saat itu dipimpin oleh Ki Bagoes Hadikusumo (1942-1953) juga berusaha memotivasi jihad kaum muslimin. Sejumlah ayat Al-Qur’an, sengaja dikutip di dalam dokumen.
Berikut tujuh ayat motivasi jihad yang Allah firmankan dalam ayat-ayat Al-Qur’an:
- Ahzab: 16
“Katakanlah hai Moehammad! Djika kamoe hendak melindoengkan diri daripada mati itoe, tidak ada goenanja.” (Ahzab:16).
2. Ali-Imran: 140
“Djika kamoe terkena loeka, maka moesoehpoen terkena loeka poela.” (Ali Imran:140).
3. At-Taubah: 41
“Berdjoeanglah! Baik ringan ataoepoen berat. Dan berdjihadlah fi sabilillah dengan harta, djiwa kamoe sekalian. Soenggoeh jang demikian itoe baik sekali bagi kamoe skalian djika kamoe mengerti.” (Taubah:41)
4. Muhammad: 7
Djika benar2 kamoe menolong Allah, Allah menolong kepada kamoe dan menegoehkan pendirian kamoe.” (Moehammad:7).
- Anbiya: 105
“Ketika enkaoe melemparkan panah kepada moesoeh sebenarnja boekan kamoe jang memmanah, tetapi Allah djoa.” Anbiya: 105
- Anfaal:17
“Sesoenggoehnja jang berhak mewarisi boemi itoe, ialah hamba kami jang sholeh” (Anbiya: 105).
Pengurus Besar (Pusat) Muhamamdiyah mengingatkan umat Islam untuk senantiasa berpegang teguh dengan firman-firman Allah tersebut. Kaum muslimin juga diminta untuk meneladani perjuangan Rasulullah Muhammad.
“Mengingat firman ALLAH dan menauladan tjontoh perdjoeangan Rasoeloellah s.a.w. maka kami menjampaikan amanat penting kepada segenap kaoem Moeslimin teroetama anggauta dan keloearga Moehammadijah seloeroeh Indonesia, marilah Bismillahirrahmanirrahim, kita terdjoen kegelanggang perdjoeangan djihad fisabilillah,” demikian kutipan amanat jihad Muhammadiyah.
PP Muhammadiyah juga mengimbau kepada kaum muslimin untuk berjihad akbar mengusir penjajah. Kaum muslimin harus melakukannya dengan segenap jiwa-raganya demi memepertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Ingatlah firman ALLAH (Taubah: 51) jang artinja: “Katakanlah hai Moehammad! Sekali2 bahaja tidak akan menimpa kami melainkan apa jang telah ditentoekan ALLAH bagi kami. ALLAH djoega pelindoeng kami, dan kepada ALLAH hendaklah orang2 Moekmin bertawakkal” kutipan penutup Amanat Jihad Muhammadiyah.
Teks Amanat Jihad
Komando Moehammadijah
Madjoe Menjerbu Berjihad
Bersiaplah
Kita insjaf bahwa kinilah masanja Allah Jang Maha Bidjaksana mengoedji kita! Marilah kita tempoeh segala matjam oedjian dengan menoenaikan kewadjiban kita. Kemoedian kita serahkan diri kepada Allah apa jang akan terdjadi. Allah telah berfirman:
Jang artinja: “Katakanlah hai Moehammad! Djika kamoe hendak melindoengkan diri daripada mati itoe, tidak ada goenanja.” (Ahzab:16). “Djika kamoe terkena loeka, maka moesoehpoen terkena loeka poela.” (Ali Imran:140). “Berdjoeanglah! Baik ringan ataoepoen berat. Dan berdjihadlah fi sabilillah dengan harta, djiwa kamoe sekalian. Soenggoeh jang demikian itoe baik sekali bagi kamoe skalian djika kamoe mengerti.” (Taoebah:41).
Djika benar2 kamoe menolong Allah, Allah menolong kepada kamoe dan menegoehkan pendirian kamoe.” (Moehammad:7). “Ketika enkaoe melemparkan panah kepada moesoeh sebenarnja boekan kamoe jang memmanah, tetapi Allah djoa.” (Anfaal:17). “Sesoenggoehnja jang berhak mewarisi boemi itoe, ialah hamba kami jang sholeh” (Anbiyak: 105).
Mengingat firman ALLAH dan menauladan tjontoh perdjoeangan Rasoeloellah s.a.w. maka kami menjampaikan amanat penting kepada segenap kaoem Moeslimin teroetama anggauta dan keloearga Moehammadijah seloeroeh Indonesia, marilah Bismillahirrahmanirrahim, kita terdjoen kegelanggang perdjoeangan djihad fisabilillah menghadapi perdjoeangan besar2an mengoesir pendjadjah dengan menjerahkan segenap djiwa raga kita kehadapan ALLAH Jang Maha Koeasa!
Ingatlah firman ALLAH jang artinja: “Katakanlah hai Moehammad! Sekali2 bahaja tidak akan menimpa kami melainkan apa jang telah ditentoekan ALLAH bagi kami. ALLAH djoega pelindoeng kami, dan kepada ALLAH hendaklah orang2 Moekmin bertawakkal” (Taubah: 51).
Kita jang ada digaris moeka soepaja teroes madjoe menjerboe pantang moendoer! Dan bagi kita jang ada digaris belakang soepaja tahan memperbanjak toendjangan dan pertolongan, dan pantang kaboer! Kerahkan segenap tenaga, harta benda, dan kepandaian oentoek mempertahankan kekalnja kemerdekaan Negara Repoeblik Indonesia dgn semangat pemberani, djoedjoer, ichlas dan TAQWA.
Moedah2-an dengan segera kita menang dan berbahagia. Negara kita kembali aman dan sentausa, kekal merdeka dan berdjasa!
Jogjakarta, 26 Djoemadil Achir 1365 – 28 Mei 1946
Wassalam Merdeka!
Penulis: Kukuh Subekti