(IslamToday ID) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump geram dengan kinerja WHO dalam menangani pandemi virus corona. Ia pun menghentikan pendanaan untuk organisasi kesehatan dunia itu karena dinilai gagal dalam menjalankan tugas.
“WHO telah gagal menjalankan tugas dasarnya dan harus bertanggung jawab,” kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Rabu (15/4/2020).
Ia mengatakan WHO telah mempromosikan “informasi palsu” yang disebarkan China tentang virus yang kini dikenal sebagai Covid-19. Akibatnya virus menyebar lebih luas dibandingkan yang seharusnya.
Amerika Serikat adalah donor terbesar untuk WHO yang berbasis di Jenewa, Swiss dengan menyumbang lebih dari 400 juta dolar AS pada tahun 2019 atau sekitar 15 persen dari anggarannya.
Penghentian pendanaan itu telah diperkirakan sebelumnya. Trump semakin kritis terhadap organisasi itu ketika krisis kesehatan global terus berlanjut. Ia bereaksi terhadap kritik terhadap cara penanganan pemerintahannya.
Reuters menulis keputusan itu langsung menuai kecaman. Presiden Asosiasi Medis Amerika dr Patrice Harris menyebutnya langkah yang diambil Trump berbahaya dan salah sehingga upaya untuk mengalahkan Covid-19 lebih sulit. Ia mendesak Trump untuk mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
Trump menuduh WHO terlalu lunak dengan China pada masa-masa awal pandemi corona yang menyebabkan kematian yang tidak sedikit. Korban tewas di AS akibat corona mencapai angka 25.700 pada Selasa (14/4/2020).
Sementara jumlah kasus terkonfirmasi yang diketahui mencapai lebih dari 600.000, menurut hitungan Reuters. Jutaan orang Amerika telah kehilangan pekerjaan dan ekonominya telah lumpuh karena warga tinggal di rumah dan kegiatan ekonomi diperintahkan untuk tutup.
WHO telah meminta lebih dari 1 miliar dolar AS untuk mendanai operasi melawan pandemi. Badan ini membutuhkan lebih banyak sumber daya daripada sebelumnya karena memimpin respons global terhadap penyakit tersebut.
Trump mengatakan Washington akan membahas dengan mitra kesehatan global, apa yang akan dilakukan dengan jutaan dolar yang biasanya masuk ke WHO. Ia juga mengatakan AS akan terus terlibat dengan organisasi itu.
Sementara itu, seorang juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres tidak segera menanggapi permintaan komentar atas keputusan Trump itu. Trump telah lama mempertanyakan nilai-nilai PBB dan mencemooh pentingnya multilateralisme ketika ia berfokus pada agenda “America First”.
Sejak Trump menjabat, ia telah keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Badan Budaya PBB (UNESCO), perjanjian global untuk mengatasi perubahan iklim, dan kesepakatan nuklir Iran dan menentang pakta migrasi PBB.
Pemerintahan Trump pada 2017 memangkas pendanaan untuk Dana Kependudukan PBB (UNFPA), badan PBB yang membantu pengungsi Palestina (UNRWA) pada 2018, dan menunda kontribusinya pada badan penerbangan PBB tahun lalu.
Sebelumnya, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sempat yakin AS akan terus mendanai lembaga yang ia pimpin. Ia mengaku telah menjalin komunikasi dengan Trump dua pekan lalu.
“Yang saya tahu adalah dia mendukung dan saya berharap bahwa dana untuk WHO akan terus berlanjut,” katanya, Senin (13/4/2020) lalu.
Tedros mengaku tidak memiliki masalah dengan Trump. “Hubungan yang kami miliki sangat baik dan kami berharap ini akan berlanjut,” ujarnya.
Sejak pekan lalu Trump sudah mengancam akan membekukan pendanaan untuk WHO. Ia menyebut WHO melewatkan seruan pandemi Covid-19.
Trump menilai WHO sangat China-sentris dalam menanggulangi pandemi. Hal itu menunjukkan WHO telah mengikuti upaya Beijing beberapa bulan lalu dalam meminimalisir keparahan wabah. (wip)