(IslamToday ID) – Ramadan tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Aturan lockdown untuk pencegahan penyebaran virus corona telah membuat orang tidak bisa meramaikan masjid.
Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud menyatakan kesedihannya karena tidak merasakan suasana Ramadan seperti biasanya. Ia tidak mendengar lantunan doa di masjid-masjid serta kebiasaan-kebiasaan baik lainnya.
“Kita hidup dalam situasi ekstrem yang mempengaruhi seluruh umat manusia,” kata Raja Salman dalam sebuah pidato melansir Arab News, Kamis (23/4/2020).
“Sejujurnya, sangat menyakitkan bagi saya untuk menyambut bulan Ramadan yang mulia dalam keadaan yang melarang kita melakukan salat berjamaah dan salat Tarawih dan Qiyamullail Ramadan di rumah-rumah Allah,” ujarnya.
Raja Salman menyampaikan pidato itu tak lama setelah Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi menetapkan 1 Ramadan 2020 jatuh pada hari Jumat, 24 April 2020. “Arab Saudi harus terus bekerja keras dalam masa sulit ini,” ujar Raja Salman.
Selama Ramadan, Kerajaan Arab Saudi melonggarkan lockdown dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore. Restoran, kecuali kendaraan yang membawa makanan dan katering tetap diizinkan melayani pengiriman dan penjemputan mulai jam 3 sore hingga jam 3 pagi setelah melalui tes kesehatan.
Penguasa Arab Saudi ini juga berterima kasih kepada angkatan bersenjata di perbatasan dan personel keamanan serta praktisi kesehatan.
“Semoga Allah memberkati upaya Anda, memahkotai upaya Anda dengan sukses pekerjaan dan dedikasi dalam melayani negara Anda.”
Sebelumnya, Raja Salman telah mengizinkan diadakannya salat Tarawih di dua masjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi pada bulan Ramadan. Namun, tetap harus mengurangi jumlah peserta dan menangguhkan masuknya para peziarah.
Selain itu, Arab Saudi juga berencana untuk mengurangi jam malam yang diberlakukan di beberapa kota selama bulan Ramadan agar warga bisa memiliki waktu lebih banyak untuk berbelanja kebutuhan dengan tetap menerapkan aturan jarak sosial.
Sebelumnya, Dewan Ulama Senior Arab Saudi pada Minggu (19/4/2020) meminta umat Islam di seluruh dunia untuk melakukan ibadah selama bulan Ramadan di rumah untuk mengekang penyebarluasan infeksi virus corona.
“Muslim harus menghindari pertemuan karena itu adalah penyebab utama penyebaran infeksi. Harus ingat bahwa menjaga kehidupan manusia adalah tindakan besar yang membawa kita lebih dekat kepada Allah,” ujar dewan tersebut dalam sebuah pernyataan. (wip)