(IslamToday ID) – Belum genap sebulan menjabat, Menteri Kesehatan (Menkes) Brasil Nelson Teich menyatakan mengundurkan diri. Usut punya usut, Teich mengundurkan diri karena berbeda paham dengan Presiden Jair Bolsonaro dalam menangani pandemi corona.
Keputusan Teich mengejutkan banyak pihak, meskipun sudah diduga sebelumnya bahwa hal ini akan terjadi. Selain berselisih dalam menangani corona, ia juga banyak ketidakcocokan dengan presidennya.
Presiden yang beraliran ekstrem kanan ini sering menganggap remeh soal virus corona dan menganggapnya hanya flu biasa. Ia bahkan mengecam “histeria” seputar virus yang ia sebut sebagai flu biasa.
Pada Kamis (14/5/2020) Bolsonaro menuntut Teich agar mengeluarkan pedoman federal untuk penggunaan awal hydroxychloroquine untuk mengobati pasien virus corona. Walaupun efektivitasnya tidak terbukti dan ada kekhawatiran bahwa itu dapat menyebabkan masalah jantung, tetapi Bolsonaro tetap ngeyel.
“Saya terpilih untuk membuat keputusan. Dan keputusan tentang chloroquine melewati saya,” kata Bolsonaro kepada para pemimpin bisnis dalam sebuah konferensi video.
Bolsonaro juga memerintahkan segera mengakhiri aturan jarak sosial, satu hal yang sangat bertentangan dengan aturan yang diharapkan Teich. Teich tidak memberikan alasan untuk mundur, namun terlihat ia menyerah dengan dorongan Bolsonaro untuk membuka kembali perekonomian.
Teich mengaku terkejut pada konferensi pers pada Senin ketika ia mengetahui presiden mengeluarkan dekrit yang memperbolehkan gimnasium, tempat perawatan kecantikan, dan penata rambut dibuka kembali. Sebelumnya, jabatan Menteri Kesehatan dipegang oleh Luiz Henrique Mandetta.
Namun, Mandetta, sosok yang banyak disukai masyarakat, dipecat oleh Bolsonaro saat baru bertugas selama satu tahun. Mandetta diketahui sering berselisih paham dengan Bolsonaro, seperti dikutip oleh AFP.
Di saat Mandetta bersusah payah menegakkan aturan diam di rumah menjaga jarak, Bolsonaro malah mengecam aturan tersebut. Teich yang menjabat pada April lalu, pernah janji akan bekerja sama sepenuhnya dengan Bolsonaro, namun perpecahan segera muncul di antara keduanya.
Teich berhenti sehari setelah Brasil melaporkan sejumlah kasus baru virus corona. Krisis kesehatan membanjiri rumah sakit umum di beberapa kota dan pemakaman mulai kebanjiran korban yang akan dimakamkan secara kolektif. Angka kematian di Brasil akibat pandemi telah melonjak menjadi yang tertinggi keenam di dunia, dengan hampir 14.000 orang meninggal.
Saat mengundurkan diri, Teich berterima kasih kepada Bolsonaro karena menawarkannya kesempatan untuk bekerja sebagai menteri. Ia mengaku telah memberikan yang terbaik. Namun ia tidak menyebut alasan mengapa memilih untuk mengundurkan diri. Demikian seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/5).
Setelah pengunduran diri Teich, warga Brasil di kota-kota besar memukul panci dari jendela. Para ahli kesehatan bereaksi dengan marah atas pengunduran diri Teich itu. (wip)