(IslamToday ID) – Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia telah mengerahkan jet-jet tempur yang disamarkan ke Libya. Misinya untuk mendukung tentara bayaran Moskow yang berperang untuk pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Khalifa Haftar.
Jika klaim Amerika itu benar, maka langkah Moskow akan menambah kekhawatiran meningkatnya eskalasi baru dalam perang di Libya.
“Pesawat militer Rusia kemungkinan akan memberikan dukungan udara dan tembakan ofensif,” kata Komando AS-Afrika, Jenderal Charles Townsend dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs webnya dan di Twitter @USAfricaCommand.
“Sudah terlalu lama Rusia membantah sepenuhnya keterlibatannya dalam konflik Libya yang sedang berlangsung. Ya, tidak ada yang membantahnya sekarang,” tulis Townsend.
Fathi Bashagha, seorang menteri di Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang berbasis di Tripoli mengklaim pada pekan lalu dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg bahwa setidaknya enam jet tempur MiG 29 dan dua jet tempur Sukhoi Su-24 tiba di Libya dari Pangkalan Udara Khmeimim di Suriah, tempat pasukan ekspedisi Rusia berpangkalan.
Perang saudara Libya telah menarik kekuatan regional dan global dengan apa yang disebut PBB sebagai gelombang besar senjata dan pesawat tempur yang melanggar embargo senjata.
Rusia, Uni Emirat Arab (UEA), dan Mesir mendukung LNA loyalis Khalifa Haftar yang berbasis di timur. LNA telah melancarkan serangan tahun lalu untuk merebut Ibukota Libya, Tripoli.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional telah mendapat dukungan Turki. Pasukan GNA yang dibantu pasukan Ankara berhasil mengusir pasukan Haftar dari wilayah di Tripoli selatan dan dari beberapa bagian lain di barat laut negara tersebut.
AS telah memainkan peran yang kurang menonjol dalam perang Libya daripada tahap sebelumnya, ketika NATO membantu pemberontak menggulingkan penguasa otokratis negara itu, Muammar Gaddafi.
Townsend menyatakan jet-jet tempur tiba dari pangkalan udara di Rusia setelah transit melalui Suriah, tempat beberapa pesawat itu dicat ulang untuk menyamarkan identitas Rusia-nya.
Sementara itu, Moskow membantah bahwa Rusia telah mengerahkan jet-jet tempur dengan warna cat yang disamarkan ke Libya. Moskow mengatakan klaim Jenderal Charles Townsend itu terlalu sensasional dan tidak sesuai kenyataan.
“Tuduhan bahwa Rusia mengirim pesawat tempur ke Libya tidak sesuai dengan kenyataan,” kata Andrey Krasov, Wakil Ketua Pertama Komite Pertahanan Duma Negara Rusia kepada Interfax.
“Posisi Rusia sudah terkenal. Kami mendukung untuk mengakhiri pertumpahan darah di Libya. Kami mendesak semua pihak dalam konflik untuk menahan diri dari menggunakan senjata dan duduk di meja perundingan,” ujar Krasov, Rabu (27/5/2020). (wip)