(IslamToday ID) – Harga bensin bagi masyarakat di Venezuela akan dinaikkan jika kapal tanker keempat yang membawa bahan bakar dari Iran sampai di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara tersebut. Hal itu ditegaskan oleh Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Rabu (27/5/2020) mengutip Reuters.
Seperti diketahui, Iran menyediakan 1,53 juta barel bensin dan komponen untuk negara itu guna meringankan kelangkaan akut. Kelangkaan bensin telah memaksa warga Venezuela menunggu dalam antrean berjam-jam di stasiun layanan atau membayar harga yang tinggi di pasar gelap.
Dengan kedatangan bensin, Maduro mengaku akan mengakhiri kebijakan penyediaan bahan bakar secara gratis setelah lebih dari dua dekade harga bensin beku. Ia tidak memberikan informasi detail mengenai hal ini.
“Bensin harus dibayar,” kata Maduro dalam pidato televisi pemerintah. Menurutnya, kenaikan harga bensin akan menjadi bagian dari rencana normalisasi dan regularisasi.
“Saya mendapat dukungan dan pengertian dari warga Venezuela,” kata Maduro, menyalahkan Amerika Serikat (AS) yang menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan minyak negara PDVSA tahun lalu sebagai bagian dari upaya untuk menggulingkan dirinya. Maduro dituduh AS telah melakukan kecurangan dalam pemilihan pada tahun 2018.
Stasiun pom bensin telah mulai menguji sistem pembayaran baru, kata tiga orang dengan pengetahuan tentang masalah tersebut.
Dalam beberapa minggu terakhir, lebih dari 100 stasiun layanan pom bensin di seluruh negeri telah menerima peralatan baru yang akan memungkinkan mereka untuk membebankan biaya penjualan bensin dan ransum. Meskipun operator mereka belum menerima instruksi yang jelas dari pemerintah atau PDVSA.
Maduro pada tahun 2018 telah berjanji untuk menaikkan harga bensin di stasiun pom bensin, tetapi tidak pernah berhasil. Mengakhiri subsidi bahan bakar dipandang berisiko secara politik di Venezuela, di mana upaya 1989 untuk menaikkan harga bensin dan transportasi berkontribusi pada gelombang kerusuhan dan penjarahan yang mematikan.
Pasokan minyak dari Iran telah dikritik oleh otoritas AS karena kedua negara anggota OPEC itu dikenai sanksi. Kendati demikian, kapal-kapal Iran sejauh ini telah sampai di negara tujuan mereka dengan selamat tanpa gangguan.
Data Eikon menunjukkan kapal tanker keempat, Faxon sedang melintas di sebelah utara negara tetangga Trinidad dan Tobago yang memiliki pulau ganda Venezuela pada Rabu sore. Yang ketiga, Petunia, mendekati kilang El Palito, sementara dua yang pertama sudah berlabuh di pelabuhan.
David Schenker, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk urusan Timur Dekat, mengatakan bahwa Washington tidak senang dengan pengiriman dan sedang mencari opsi untuk menanggapi hal ini.
“Ini adalah dua negara paria,” kata Schenker selama webinar yang diselenggarakan oleh Institut Beirut. “Orang bisa membayangkan mereka mengirim barang lain, maksudku senjata, siapa tahu.”
Maduro sendiri menyatakan bahwa Venezuela telah membayar pengiriman bensin itu dengan dolar. Hal itu untuk menjawab tuduhan pejabat AS yang menyatakan bahwa Venezuela telah membayar Iran dengan cadangan emasnya. (wip)