(IslamToday ID) – Venezuela marah besar dengan keputusan pengadilan Inggris yang menolak kuasa Presiden Nicolas Maduro atas emas senilai 1,8 miliar dolar AS yang disimpan di brankas Bank of England, dengan alasan Inggris tidak mengenalinya sebagai pemimpin negara.
“Venezuela dengan tegas menolak keputusan pengadilan Inggris yang tidak biasa dan absurd. Mereka berusaha untuk mencabut hak emas Venezuela yang merupakan hak milik rakyat Venezuela,” kata Menteri Luar Negeri Venezuela, Jorge Arreaza di akun Twitter-nya, seperti dikutip di Anadolu Agency, Jumat (3/7/2020).
Ia mengatakan argumen pengadilan didasarkan pada proklamasi diri pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela. Ia menyebut Guaido merupakan pemimpin organisasi kriminal internasional yang secara tidak sah mengambil alih sumber daya negara.
“Presiden Nicolas Maduro sebagai kepala negara dan pemerintahan telah meminta badan peradilan Venezuela untuk memulai prosedur yang diperlukan untuk menghukum mereka yang terlibat dalam pencurian emas Venezuela dan untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan.”
Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodriguez menyatakan di media sosial bahwa keputusan pengadilan Inggris dimaksudkan untuk mencuri emas milik negaranya.
“Venezuela menolak keputusan seorang hakim Inggris yang berniat mencuri emas yang jelas-jelas milik rakyat Venezuela,” kata Rodriguez di Twitter-nya.
Namun, oposisi Venezuela bergembira dengan keputusan pengadilan Inggris itu.
“Kami melindungi cadangan emas dari cengkeraman kediktatoran. Kami menerima pengakuan dari pengadilan Inggris. Cadangan kami akan dipertahankan seperti itu dan di Inggris untuk perlindungan mereka, proses peradilan dan integritas mereka. LINDUNGI EMAS DARI LOOTING REGIME!” kata Juan Guaido di akun Twitter-nya.
Keputusan pengadilan Inggris itu merupakan pukulan terbaru bagi Maduro. Venezuela membutuhkan emas untuk mengimpor makanan dan obat-obatan demi memperkuat respons negara itu terhadap pandemi corona. [wip]