IslamToday ID — Rusia menyambut baik deklarasi persatuan nasional antara dua organisasi terbesar di Palestina, Fatah dan Hamas. Hamas dan Fatah sepakat bersatu melawan langkah aneksasi Israel.
“Kami sangat senang atas keputusan Fatah dan Hamas yang akhirnya bersama-sama membela kepentingan negara Palestina berdasarkan platform Organisasi Pembebasan Palestina,” pungkas Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
“Salah satu masalah utama yang perlu diselesaikan untuk upaya bersama kita adalah mengembalikan persatuan Palestina,” tukasnya.
Lavrov menekankan bahwa Moskow mengandalkan “semua perwakilan negara Arab untuk secara aktif mendukung upaya Palestina”.
Dalam konferensi pers bersama pada Kamis (2/7) waktu setempat, anggota Komite Sentral Fatah, Jibril Rjoub, yang berbicara di Ramallah, dan Wakil Kepala Hamas, Saleh Arouri, yang berbicara melalui konferensi video dari Beirut, mengatakan bahwa dua kelompok besar Palestina, Hamas dan Fatah, sepakat bersatu melawan langkah aneksasi Israel.
“Kami 100% konsisten dengan Hamas untuk menghadapi tantangan yang kami hadapi,” pungkas Jibril Rajoub, Sekretaris Jenderal Fatah, dalam konferensi pers di kota Ramallah, Tepi Barat, Kamis (2/7),dilansir dari Anadolu.
Bersama Saleh Al-Arouri, Wakil Pemimpin Hamas, Jibril Rajoub menegaskan, bahwa konferensi pers bersama itu bertujuan mengoordinasikan upaya-upaya Palestina menghadapi rencana Israel menganeksasi Tepi Barat yang diduduki.
“Keputusan itu telah disetujui oleh Presiden kami [Mahmoud Abbas],” tukasnya.
Pemimpin Hamas mendesak Fatah untuk mengatasi perbedaan internal agar mencapai kesepakatan strategis dan substantif menghadapi ancaman terhadap perjuangan Palestina.
Saleh Arouri menyerukan kepada rakyat Palestina untuk “terus bekerja di lapangan dan di tingkat politik untuk menggagalkan proyek pencaplokan Israel.”
“Tahap saat ini adalah yang paling berbahaya bagi rakyat Palestina, yang mengharuskan kita semua untuk menghadapi tantangan saat ini,” kata Rjoub.
“Kami ingin datang dengan visi strategis dengan semua faksi dari kekuatan nasionalis untuk menghadapi tantangan saat ini.”
Dia menekankan bahwa Fatah dan Hamas sekarang dituntut untuk menyatukan barisan mereka setelah bertahun-tahun berpisah.[IZ]